Rabu 30 Sep 2020 15:00 WIB

Operator Umroh India Alami Kerugian

Penangguhan penerbangan dari India ke Arab Saudi buat operator merugi

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi umroh
Foto: Republika
Ilustrasi umroh

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Penangguhan penerbangan dari India ke Arab Saudi menyebabkan sejumlah konsekuensi. Salah satunya kerugian besar yang dirasakan operatur perjalanan umroh di Negara Bollywood ini.

Ketika Saudi mengumumkan dimulainya kembali umroh atau haji kecil, mulai 1 November bagi peziarah internasional, operator perjalanan India mulai melakukan pendaftaran penumpang. Sebelumnya, Saudi menutup sementara perjalanan umroh internasional sejak 27 Februari.

Rencana tersebut terancam gagal, ketika Arab Saudi pekan lalu mengumumkan melakukan penangguhan penerbangan internasional. Beberapa negara yang masuk daftar penangguhan adalah India, Brasil, dan Italia.

Penangguhan dilakukan sehubungan dengan lonjakan kasus Covid-19 di negara-negara tersebut. Meski demikian, Arab Saudi mengizinkan penerbangan dari Saudi ke India yang beroperasi di bawah misi Vande Bharat.

 

"Dalam dua hari kami telah mendaftarkan sekitar 450 jamaah untuk penerbangan charter Umroh. Kami mengalami kerugian besar," kata perwakilan operator perjalanan haji dan Umroh terkemuka di India, Al Khalid Tours and Travels, Yusuf Ahmed Khereda, dilansir di Times of India, Rabu (30/9).

Khereda menambahkan, operator tur haji dan umroh India mengalami pukulan terparah tahun ini. Pada 27 Februari, Arab Saudi menghentikan umroh. Selanjutnya, Kerajaan melarang jamaah dari luar Arab Saudi berpartisipasi dalam haji tahun ini, yang berlangsung di bulan Agustus.

Khereda lantas berharap penerbangan dari India ke Saudi bisa segera dimulai dan jamaah umroh bisa tetap berangkat. "Karena penerbangan ke Saudi dibatalkan, kami harus mengembalikan uang kepada para peziarah yang telah memesan," kata dia.

Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) Arab Saudi mengatakan pihaknya menangguhkan perjalanan ke dan dari India, Brasil, dan Argentina, termasuk siapa pun yang berada di salah satu negara yang disebutkan di atas, dalam 14 hari terakhir sebelum kedatangan mereka ke Kerajaan Saudi.

Meski demikian, Kerajaan Saudi mengeluarkan pengecualian bagi penumpang yang memiliki undangan resmi pemerintah. Keesokan harinya, penerbangan dari Saudi ke India di bawah Misi Vande Bharat diizinkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement