Jumat 30 Apr 2021 15:05 WIB

Jamaah Terpapar Covid-19, Masjid di Dua Desa Ditutup

Pemerintah Kabupaten Banyumas menutup sementara mushola dan masjid di dua desa

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Sholat tarawih
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Sholat tarawih

IHRAM.CO.ID, BANYUMAS -- Pemerintah Kabupaten Banyumas menutup sementara mushola dan masjid di dua desa, yakni masjid dan Desa Pekaja Kecamatan Kalibagor dan Desa Tanggeran Kecamatan Kalibagor. Penutupan dilakukan untuk mengantisipasi agar kasus Covid 19 yang ditemukan pada jemaah tarawih di kedua desa tersebut, tidak semakin menyebar.

''Tim Satgas Covid 19 Banyumas sementara menutup dulu masjid dan mushola di kedua desa tersebut agar kasusnya tidak semakin menyebar. Dalam kasus sebelumnya, kasus Covid 19 juga menyebar melalui aktivitas jamaah masjid dan mushola di kedua desa tersebut,'' jelas Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto, Jumat (30/4).

Dia menyebutkan, dari pendataan petugas surveilans di kedua desa tersebut, di masing-masing desa tersebut ada 2 masjid dan 2 mushola. ''Semuanya, ditutup dulu. Masyarakat kami minta menjalankan ibadah sholat wajib atau tarwih di rumah dulu,'' katanya.

Namun untuk masjid dan mushola di desa atau wilayah lain di Kabupaten Banyumas, Sadiyanto menilai masih aman dan belum dilakukan penutupan. ''Yang penting, para jemaah benar-benar laksanakan protokol kesehatan secara ketat. Jaga jarak dan tetap kenakan masker saat melaksanakan shalat di masjid,'' katanya.

 

Dia menyebutkan, terkait temuan kasus Covid 19 di kalangan jemaah sholat tariwih, Sadiyanto menyatakan, data terakhir ditemukan 45 orang di Desa Pekaja yang positif Covid 19. Sedangkan untuk warga Desa Tenggeran, tetap berjumlah 7 orang. ''Dengan demikian, pada klaster jemaah tarawih ini seluruhnya ada 52 orang,'' jelasnya.

Saat ini, kata dia, petugas masih melakukan tracing dan dan testing terhadap temuan kasus Covid sebelumnya. ''Tracing dan testing di Desa Tenggeran sudah selesai. Seluruh kontak erat sudah di tes. Hasilnya tidak ada penambahan,'' katanya.

Sedangkan untuk tracing di Desa Pekaja, Sadiyanto menyebutkan, terakhir ditemukan  sebanyak 22 orang yang diketahui melakukan kontak erat dengan pasien yang positif. ''Terhadap 22 orang tersebut, saat ini sedang dilakukan swab untuk diperiksa PCR,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement