Kamis 28 Oct 2021 23:20 WIB

BSI Catat Pertumbuhan Laba Bersih Rp 2,26 Triliun

Laba bersih BSI tumbuh 37 persen dari Rp 1,65 triliun menjadi Rp 2,26 triliun

Pegawai menghitung uang di Kantor Cabang Digital Bank Syariah Indonesia (BSI) Thamrin, Jakarta,  PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,26 triliun atau tumbuh 37,01 persen (yoy) pada Kuartal III/2021.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pegawai menghitung uang di Kantor Cabang Digital Bank Syariah Indonesia (BSI) Thamrin, Jakarta, PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,26 triliun atau tumbuh 37,01 persen (yoy) pada Kuartal III/2021.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,26 triliun atau tumbuh 37,01 persen (yoy) pada Kuartal III/2021.

"BSI mampu mencatat pertumbuhan profitability yang sangat baik sebesar 37 persen dari Rp 1,65 triliun di September tahun lalu menjadi Rp 2,26 triliun,"kata Direktur Finance&Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho saat Konferensi Pers Pemaparan Kinerja BSI Kuartal III/2021 di Jakarta, Kamis. Cahyo menyampaikan perolehan tersebut patut disyukuri di tengah kondisi pandemi COVID-19 dan konsolidasi merger yang masih berlangsung hingga 1 November mendatang. 

Pencapaian laba tersebut, lanjut dia, sebagian besar berasal dari neraca, baik dari sisi aset dan reliabilitas,yang menunjukkan kualitas semakin baik. Dari sisi aset, BSIjuga tercatat tumbuh 10,15 persen (yoy) atau mencapai Rp 251 triliun, dengan sektor pembiayaan tumbuh 7,38 (yoy) yang jauh di atas rata-rata industri perbankan.

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tercatat tumbuh 9,32 persen (yoy) atau Rp 219,19 triliun, yang didorong oleh tabungan wadiah yang tumbuh 16,22 persen dan berdampak pada penurunan cost of fund."Ini memungkinkan kita bukan mencetak laba bersih yang baik, tapi juga meningkatkan cadangan kita yang menggambarkan bahwa pertumbuhan profit ini tetap diiringi dengan sikap konservatif untuk membentuk cadangan, mengantisipasi potensi yang mungkin masih akan terjadi di masa yang akan datang," ujar Cahyo.

Rasio keuangan utama BSI yang menunjukkan peningkatan profitabilitas dan efisiensi yang membaik ikut tercermin dari Return on Equity (ROE) sebesar 13,82 persen pada September 2021 atau naik 240 basis poin serta rasio kecukupan modal (CAR)22,75 persen atau naik 417 bps. Dalam kesempatan ini, Direktur Wholesale Transaction Banking BSI Kusman Yandijuga menyampaikan pertumbuhan pembiayaan BSIyang mencapai Rp 163,32 triliun atau naik 7,38 persen didukung oleh beberapa segmen bisnis.

Segmen bisnis bank yang mencatatkan kinerja positif antara lainconsumer yang tumbuh sebesar 21,43 persen (yoy), serta gadai emas yang tumbuh 15,58 persen (yoy)."Selanjutnya, segmen komersial, alhamdulillah, tumbuh positif di angka 7,29 persen dan terakhirmicro banking juga memberikan pertumbuhan 4,74 persen," tambahnya.

Dari sisi pembiayaan ke sektor UMKM, BSI juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 22,93 persen atau meningkat dibandingkan posisi Desember 2020 yang mencapai 22,4 persen. Untuk penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), BSI telah menyalurkan kepada 36.326 debitur. 

Selain itu, juga melakukan restrukturisasi kepada 8,74 persen total nasabah pembiayaan atau 96 ribu orang dengan outstanding pembiayaan yang direstrukturisasi mencapai Rp 20,74 triliun. Khusus untuk kredit UMKM, BSI telah merestrukturisasi sebanyak 68 ribu nasabah dengan nilai Rp9,38 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement