Rabu 15 Dec 2021 07:38 WIB

Dilarang di Saudi, Jamaah Tabligh Tuding Ada Konspirasi Barat

Pemimpin Jamaah Tabligh menyebut keputusan Saudi sebagai bagian dari konspirasi Barat

Jamaah Tabligh
Foto: anadolu.tr
Jamaah Tabligh

IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Para pemimpin gerakan Jamaah Tabligh di India merespons keputusan Arab Saudi yang melarang gerakan tersebut dan menganggapnya sebagai kelompok yang menyimpang dan sesat, serta pintu gerbang terorisme. Pemimpin Jamaah Tabligh menyebut keputusan Saudi sebagai bagian dari konspirasi Barat.

Dewan Syura kelompok itu mengatakan, keputusan Saudi harus dilihat dalam konteks konspirasi Barat yang berpengaruh untuk mencemarkan nama baik kelompok Jamaah Tabligh. Dewan tersebut menyatakan, sebuah konspirasi sedang mencoba untuk memisahkan Saudi dari dunia Islam.

Baca Juga

Juru bicara kelompok Jamaah Tabligh, Samar Al-Din Kassemi mengungkapkan, pengikut Jamaah Tabligh adalah fundamentalis yang berusaha untuk mereformasi Muslim dan berdiri sebagai benteng melawan terorisme global.

"Kami tidak terkait dengan terorisme. Kami menentang, mengutuk, dan meninggalkan terorisme. Kami tidak mengizinkan anggota kami berbicara menentang agama, masyarakat, atau negara mana pun. Kami fokus pada lima rukun Islam," kata Kassemi dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (14/12).

Justru menurut Kassemi, pemerintah Saudi telah disesatkan. Sebab, tak satu pun dari orang-orang Jamaah Tabligh yang pernah ditemukan dalam aktivitas teroris apa pun.

Sementara itu, Aktivis Muslim Zafar Sarshwal meminta Arab Saudi untuk membatalkan keputusannya karena dapat mengirimkan pesan yang tidak akurat kepada umat Islam di seluruh dunia.

"Saya terkejut dengan keputusan Saudi. Jamaah Tabligh adalah penangkal pemikiran ekstremis karena menolak ideologi jihad. Bahkan Taliban berbicara menentang kelompok itu, jadi menggambarkannya sebagai 'gerbang menuju terorisme' tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diterima," katanya.

Pemimpin senior Jamaah Tabligh, Maulana Fakhr Al-Hassan Khan, menyampaikan, pihaknya akan menanggapi dengan tegas setelah berbicara dengan para anggotanya di Arab Saudi.

Menteri Urusan Islam Saudi, Abdullatif Bin Abdulaziz Al-Sheikh, sebelumnya meminta para penceramah masjid untuk memperingatkan Jamaah Tabligh dan menjelaskan penyimpangan dan bahayanya. Untuk diketahui, Jamaah Tabligh didirikan di India utara pada 1927 untuk menyebarkan Islam. Ini berfokus pada peningkatan iman dan sangat apolitis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement