Senin 21 Feb 2022 19:19 WIB

Kemenkes: Kasus Aktif Covid-19 Tinggi namun BOR Terkendali

Jumlah kasus aktif tepatnya 536.358 kasus yang memang melebihi kasus tahun lalu.

Rep: Rr Laeny Sulistywati/ Red: Agung Sasongko
Tenaga kesehatan memberi laporan kepada petugas yang berjaga sebelum memasuki Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (10/1). Jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 di RSDC Wisma Atlet sebanyak 1.978 orang atau bertambah 140 orang dari sebelumnya 1.838 orang, sementara menurut Juru Biara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, bed occupancy rate (BOR) mencapai 53,82 persen di tower 5 dan 6 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan memberi laporan kepada petugas yang berjaga sebelum memasuki Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (10/1). Jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 di RSDC Wisma Atlet sebanyak 1.978 orang atau bertambah 140 orang dari sebelumnya 1.838 orang, sementara menurut Juru Biara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, bed occupancy rate (BOR) mencapai 53,82 persen di tower 5 dan 6 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Republika/Thoudy Badai

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui kasus Covid-19 di Indonesia tengah melonjak, bahkan lebih tinggi dibandingkan peningkatan kasus Covid-19 selama 2021 lalu. Kendati demikian, keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit (RS) diklaim masih terkendali.

Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengakui, kasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah diatas 500 ribu per Ahad (20/2/2022)

Baca Juga

"Jumlah kasus aktif tepatnya 536.358 kasus yang memang melebihi kasus konfirmasi tahun lalu saat ada varian Alpha dan Delta. Tetapi pasien yang dirawat di RS masih terkendali," ujarnya saat mengisi konferensi virtual Radio Kesehatan Kemenkes bertema Perkembangan Terkini Penanganan Covid-19 di Indonesia, Senin (21/2/2022).

Dia menyebutkan persentase keterisian tempat tidur ruang intensif (ICU) sekitar 29 persen, ruang isolasi 39 persen. Sehingga secara total tempat tidur yang dipakai untuk pasien Covid-19 masih sekitar 38 persen. Dengan kondisi ini, dia melanjutkan, pemerintah masih berupaya menambah kapasitas tempat tidur.

Artinya mendorong rumah sakit untuk mengubah yang tadinya untuk merawat pasien biasa bisa dialihkan untuk merawat pasien Covid-19.  Kemudian berdasarkan pengalaman tahun lalu, dia menambahkan, Kemenkes juga meminta rumah sakit untuk memiliki cadangan. Ini termasuk memiliki persediaan oxygen generator, oxygen consentrator. 

"Kemudian kami juga mendorong supaya masyarakat yang terinfeksi Covid-19 terutama yang bergejala ringan dan sedang untuk isolasi. Kalau rumah bisa dipakai maka bisa jalani isolasi mandiri (isoman) sesuai dengan kriteria," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement