Kamis 16 Jun 2022 22:00 WIB

Pentingnya Ilmu dalam Berzikir, ini Penjelasannya

Ini penjelasan pentingnya ilmu dalam berzikir.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Umat Muslim menggelar zikir bersama (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Umat Muslim menggelar zikir bersama (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah yang juga Sekretaris Awwal Idaroh Aliyah-Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu'tabaroh an-Nahdliyyah (JATMAN) KH. Ali M Abdillah penting sekali orang yang hendak menjadi ahli zikir untuk mempelajari dan memahami ilmu-ilmu yang dapat mengantarkannya bisa mengungkap rahasia-rahasia zikir. Semisal dengan mempelajari tasawuf dan mengikuti metode-metode yang diajarkan para ahli tarekat. 

Kiai Ali mencontohkan seseorang yang melakukan zikir nafi isbat membaca lafadz Laa Ilaaha illallah dengan sesuai metode, teknik dan bimbingan para guru atau mursyid, maka orang tersebut akan merasakan energi ilahiyah yang memberi efek positif baik pada rohaniah maupun jasmaniah.

Baca Juga

"Maka perlu ilmu zikir, untuk tahu ilmunya zikir harus terbiasa dengan mengikuti pengajian tentu yang fokus dengan masalah zikir adalah pengajian terkait dengan tasawuf dan tarekat," kata kiai Ali kepada Republika beberapa hari lalu. 

Karena itu kiai Ali mengajak orang tua untuk menjadi teladan bagi anak-anak dengan menghadiri majelis-majelis zikir dan mempelajari seluk-beluk tentang dunia tasawuf kepada para mursyid dan ahli tarekat yang mu'tabar atau tersambung hingga kepada Rasulullah SAW. Sebab menurut kiai Ali bila setiap anggota keluarga memiliki frekuensi yang sama maka akan merasakan kenyamanan dalam berzikir dan kumpul bersama ahli-ahli zikir yang akan berdampak pada pembentukan akhlak yang baik (akhlakul karimah).

Kiai Ali mengatakan setiap orang bisa mengikuti dan mengamalkan zikir dan ilmu tarekat. Menurutnya terdapat zikir-zikir khusus yang dibaca secara istikamah pada waktu tertentu namun ada juga zikir-zikir yang bisa dibaca sambil beraktivitas. Menurut kiai Ali orang yang telah istikamah menjalankannya pasti akan merasakan nikmatnya berzikir. 

"Jadi orang yang sudah merasakn kenikmatan zikir itu akan sulit untuk meninggalkan. Bahkan kalau dia lupa meninggalkan zikir itu kaya ada yang kehilangan. Di dalam hati itu ada yang kurang," katanya. 

Pondok Pesantren Ar Rabbani di Jalan Alternatif Cibubur No.99 RT.02/03, Nagrak, Kec. Gn. Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kerap mengadakan majelis zikir dan majelis taklim khususnya dalam membimbing masyarakat agar terbiasa berzikir. Menurut kiai ali setiap malam Jumat, malam sabtu, dan malam minggu, di Pesantren Ar Rabbani diselenggarakan pengajian tasawuf yang terbuka untuk umum seperti mengaji kitab tanbihul mughrarin, ihya Ulumuddin, tafsir Jalalain, bidayatul hidayah dan lainnya. Setelahnya pengajian selesai dikanjutkan dengan berzikir bersama..

"Dengan pengajian rutin akan mendapatkan pencerahan dari sisi ilmu. Tidak ada metode lain untuk mensucikan kotoran batiniah kecuali dengan zikie dan riyadoh mujahadah melalui puasa-puasa sunah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement