Laporan Wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami dari Jeddah, Arab Saudi.
IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah haji gelombang kedua mulai tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Senin (30/7). Tak seperti yang dianjurkan, masih jamak terlihat jamaah laki-laki belum mengenakan kain ihram ketika tiba di bandara.
Pada kedatangan Kloter 30 Embarkasi Jakarta pukul 05.30 waktu setempat, terlihat sebagian besar jamaah laki-laki sudah berkain ihram. Meski begitu, tak sedikit pula yang belum.
Akibatnya, jamaah yang mestinya bisa diberangkatkan sekitar pukul 06.00 ke pemondokan di Makkah harus terhambat jamaah lain yang masih harus berganti baju dan mandi serta melaksanakan shalat sunah dua rakaat.
Sementara pada kedatangan Kloter 8 Embarkasi Medan, yang terjadi justru sebaliknya. Lebih banyak jamaah laki-laki yang belum mengenakan kain ihram dari embarkasi. Akibatnya, jadwal keberangkatan ke pemondokan lebih lama dari yang semestinya.

Petugas membantu jamaah haji Indonesia mengenakan pakaian ihram di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (30/7).
Hanya saja, ia mengatakan, ada harapan dari pihak Arab Saudi agar para jamaah bisa bergerak lebih cepat. Ini terkait dengan tekad mereka membuat pengelolaa haji yang efisien, utamanya melalui inisiasi Makkah Route atau rute Makkah. “Sebab itu, mereka mengharapkan sekali jamaah baik yang melalui jalur cepat maupun jalur reguler bisa sudah memakai kain ihram di Tanah Air,” kata Arsyad di Bandara KIA, Jeddah, Senin (30/7).
Ia menyarankan, para jamaah haji mandi di Tanah Air, mengenakan kain ihram, kemudian bisa berniat saat pesawat melintasi Yalamlam atau di bandara Jeddah dalam bus sebelum bertolak ke Makkah. “Kalaupun nanti jamaah merasa kedinginan bisa memakai selimut di pesawat. Selama belum berniat, larangan ihram belum berlaku,” kata Arsyad.

Jamaah haji Indonesia gelombang kedua mulai tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (30/7).
Yatno (55 tahun) seorang jamaah dari Tangerang mengatakan memang sudah diminta mengenakan kain ihram di embarkasi. Kendati demikian, ia bersikeras mengenakan setibanya di Bandara KIA, Jeddah. “Kan miqatnya di sini,” kata dia.
Para pembimbing ibadah PPIH Arab Saudi mengatakan, yang harus dilakukan dari miqat adalah berniat. Sementara berpakaian ihram bisa dilakukan sebelumnya. Sementara Syamsuddin (50), jamaah dari Jakarta mengatakan memang tak diberitahu harus mengenakan kain ihram dari embarkasi oleh pembimbing maupun ketua rombongannya. Di embarkasi, menurutnya, ia hanya diajari cara mengenakan kain ihram. “Tapi sampai sini lupa lagi, padahal semalam sudah diajarin,” kata dia saat dibantu sejumlah petugas mengenakan kain ihram di paviliun Bandara KIA Jeddah.