Senin 06 May 2019 08:03 WIB

Hantu Globalisasi

Hantu globalisasi sudah banyak memasuki kehidupan kita.

Red: Elba Damhuri
Pemutaran film di bioskop (ilustrasi)
Pemutaran film di bioskop (ilustrasi)

Globalisasi yang terjadi saat ini makin hari makin tidak keruan dan membawa bencana. Impor budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya timur membuat orang tua khawatir terkait tumbuh dan berkembangnya anak-anak mereka.

Jika dulu marak terdengar istilah fun, food, fashion yang diimpor dari barat dapat merusak anak, kini bertambah lagi menjadi 4F. Satu F terakhir adalah film. Saat ini, film menjadi "hantu" dan musuh terbesar orang tua jika mereka menyadari.

Lewat film, seluruh ide dan pemikiran asing nan rusak dapat dengan mudah ditransfer dan dinikmati. Terlebih saat ini media perfilman yang makin berkembang mampu meracik sedemikian rupa alur cerita.

Didukung pengambilan gambar yang apik maka cerita di film menjadi hal yang biasa saja, bahkan cenderung asyik dan menantang untuk ditonton, terlebih oleh jiwa muda yang masih bergelora rasa ingin tahunya.

Padahal, film ini tidak layak dipublikasikan terlebih ditonton karena mengandung unsur liberalisme dan sekularisme. Namun, media saat ini tidak lagi memperhatikan itu demi meraih keuntungan. Ditambah ajang penyebaran ide, film ini tetap dilempar ke publik.

Pengirim: Indah Rambatana, Riau

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement