Kamis 25 Jul 2019 15:16 WIB

Mengibarkan Bendera Tauhid, Perlukah Diinvestigasi?

Harusnya tak perlu investigasi karena dirasa wajar bila muslim bangga bendera tauhid

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Para pelajar MAN 1 Kabupaten Sukabumi bersalaman dengan Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi setelah mengikuti upacara bendera dan ramai berita pengibaran bendera tauhid, Senin (22/7)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Para pelajar MAN 1 Kabupaten Sukabumi bersalaman dengan Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi setelah mengikuti upacara bendera dan ramai berita pengibaran bendera tauhid, Senin (22/7)

Lagi-lagi bendera tauhid menjadi sorotan dengan adanya rencana investigasi dari Kementerian Agama pada Foto Siswa MAN . Di media sosial, berawal dari beredar nya foto siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) mengibarkan bendera bertuliskan tauhid di sekolah.

Banyak pihak yang menyayangkan hal ini. Bagaimana tidak, kasus mengenai bendera tauhid yang dulu sempat mencuat sebenarnya sudah terselesaikan, dan sudah banyak umat Islam yang kemudian sadar bahwa bendera tauhid merupakan identitas seseorang yang merasa muslim bukan merupakan simbol organisasi tertentu.

Baca Juga

Akan tetapi tampaknya masih banyak yang gagal paham mengenai hal ini. Sehingga kejadian serupa harus terulang kembali. Seharusnya Menag tak perlu melakukan investigasi, bukankah suatu hal yang wajar ketika generasi islam bangga dengan identitas muslim nya sendiri dan menampakkan simbol keislaman nya, lalu di mana salah nya? 

Bahkan sudah dijelaskan dalam hadist nabi bahwasanya bendera tauhid adalah bendera atau panji Rasulullah, suri teladan kita, lalu mengapa hal ini harus di investigasi layak nya melakukan sebuah kesalahan atau pelanggaran ? 

Inilah yang patut disayangkan dimana kaum muslim dijauhkan dari identitas dirinya sebagai seorang muslim, sehingga melunturkan ghiroh keislaman. Identitas dan simbol-simbol islam di kriminalisasi, agar umat islam kehilangan ruh keislaman nya.

Justru generasi-generasi seperti ini patut di banggakan, mereka menampakkan kebanggaannya dan kecintaan nya terhadap islam. Karena seperti kita ketahui bahwa simbol syahadat pada bendera tauhid adalah sumber kekuatan umat islam, bahwasanya disana tertulis kalimat yang agung. Kalimat yang seorang muslim ingin hidup dan mati dengan nya.

Mengapa harus bendera tauhid yang di kriminalisasi, namun di lain sisi kita menyaksikan ketika bendera LGBT banyak di kibarkan oleh kaum sodom di negri ini justru mereka di biarkan begitu saja, padahal mereka dengan terang-terangan mengibarkan simbol kesesatan. Sebuah ironi, ketika selalu saja Islam dan simbol-simbol nya yang selalu di jadikan biang kerok atas berbagai problem. 

Bendera tauhid merupakan bendera umat islam yang seharus nya di banggakan dan di cintai, jangan sampai umat islam takut atau bahkan anti dengan identitas dan simbol-simbol keislam nya sendiri. Khususnya bendera tauhid yang merupakan lambang persatuan umat islam dimanapun mereka berada, dimana lewat simbol tersebut umat islam mempunyai ikatan akidah yang sama yang harus di perjuangkan.

Pengirim: Dian Ambarwati, Muslimah Wonogiri

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement