Jumat 16 Aug 2019 03:00 WIB

Masih Soal Cerita di Balik Idul Adha

Idul Adha momentum pengorbanan hakiki selayaknya Ibrahim AS dan putranya Ismail AS

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Muslim Palestina  menunaikan Shalat Idul Adha komplek Masjid Al Aqsa Jerusalem, Palestina.
Foto: Ammar Awad/Reuters
Muslim Palestina menunaikan Shalat Idul Adha komplek Masjid Al Aqsa Jerusalem, Palestina.

Bulan zulhijah ialah peringatan qurban dan juga ibadah haji. Setiap tahunnya Jamaah haji berkunjung ke tanah suci tuk menunaikan seruan kewajiban rukun islam yang ke lima.

Sebagai wujud rasa syukur tahun ini dapat melaksanakan ibadah bulan zulhijah. Kisah seputar pengorbanan Siti Hajar membawa Ismail berlari tujuh kali dari Safa Marwah agar mendapat air di saat panas terik selalu menjadi topik.

Tak hanya itu Ibrahim melaksanakan seruan Allah untuk menyembelih anak kesayangannya dengan pasrah. Perasaan kalut menghampirinya,  namun Ibrahim tak goyah. Melaksanakan apa yang telah menjadi kewajibannya. Ismail pun berlapang dada, saat pembaringan tempat penyembelihan parang yang akan digunakan untuk menyembelih menjadi tumpul.

Ismail berseru pada Ayahnya mengasah kembali parang tersebut dan lebih tulus untuk melaksanakn perintah Allah . Hal itu Allah lakukan sebagai ujian untuk menempa sang Ismail dan juga Ayahnya Ibrahim. Menguji kesabaran serta keimanan mereka. Berulang kali parang diasah namun tetap saja tumpul. Alhamdulillah, ujian yang mereka hadapi sukses dijalankan dengan baik, hingga Allah menurunkan perintah-Nya: 

“dan kami panggillah dia : Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpimu itu sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan besar”

Pertolongan Allah ditengah keputus asaan memberikan arti yang begitu besar. Sebagai muslim yang mendambakan ridhoNya jalan yang tepat agar segala setiap doa makbul ialah lakukan semua amal dengan pengorbanan yang tulus dan ikhlas mengaharapkan keridhoan Allah semata.

Semarak hari raya di tanah air, tak jua dirasakan oleh saudara-saudara kita dibelahan dunia yang merasakan konflik. Semoga pengorbanan jutaan kaum muslim disana Allah berikan pertolonganNya selayaknya Ibrahim dan putranya.  

Pengirim: Istiqomah, Pegiat Literasi 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement