Kamis 05 Mar 2020 13:20 WIB

Imbauan untuk Muslim di Seluruh Dunia Terkait Corona

Saudi mengeluarkan larangan ziarah Umroh serta menghentikan kunjungan ke situs Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Masjid Al Haram tampilkan layar edukasi corona.
Foto: Saudy Press Agency
Masjid Al Haram tampilkan layar edukasi corona.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Orang-orang di seluruh dunia mulai menghindari tempat-tempat ramai serta mengurangi perjalanan yang tidak penting. Tidak sedikit yang mengambil tindakan pencegahan seperti bekerja dari rumah untuk menghindari virus corona baru. Beberapa negara juga mendesak warganya untuk mengubah cara mereka menyapa satu sama lain atau merayakan perayaan tertentu.

Sementara itu, tokoh agama memberikan imbauan bagaimana berdoa atau merayakan hari-hari suci tanpa berisiko menyebarkan COVID-19 lebih luas. Virus yang berasal dari China ini, sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 93.000 orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 3.000 orang.

Berikut adalah beberapa contoh langkah-langkah baru dan saran yang diambil dari negara-negara Muslim, organisasi, maupun situs Islam untuk jamaah dan peziarah. Saudi mengeluarkan larangan ziarah Umroh serta menghentikan orang asing mengunjungi situs-situs suci Islam. Kebijakan penutupan sementara ini dikeluarkan Kerajaan Saudi pada Kamis (27/2).

Umroh adalah ziarah keagamaan yang bisa dilakukan kapan saja di sepanjang tahun. Ibadah ini tidak seperti haji yang jauh lebih intensif dan memakan waktu lama. Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang dilakukan selama beberapa hari tertentu setiap tahun.

Keputusan itu sejalan dengan langkah pencegahan yang diambil oleh otoritas Saudi untuk mencegah penyebaran virus di negara Teluk tersebut. Pekan lalu, Arab Saudi mengatakan mereka mencegah orang asing memasuki kota suci Makkah dan Ka'bah. Saudi juga menangguhkan perjalanan ke Masjid Nabi Muhammad di Madinah.

Haji tahun ini, yang biasanya membawa sekitar tiga juta orang ke Makkah, diperkirakan akan berlangsung dari 28 Juli hingga 2 Agustus. Pihak berwenang belum mengumumkan tindakan pembatasan terkait hal ini. Lebih dari 60.000 orang telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan tahun ini.

Saat ini, di wilayah Arab Saudi sudah ada dua kasus virus korona yang dilaporkan.

Sementara itu di Iran, pemerintah menghentikan shalat Jumat berjamaah di kota-kota besar. Iran sedang berjuang untuk menahan menyebarnya virus itu. Dilansir di Aljazeera hingga Rabu (4/3) malam, masing-masing kasus positif corona sebanyak 2.922 orang dan yang meninggal sebanyak 92 orang.

"Penyakit ini menyebar luas. Ini mencakup hampir semua provinsi kami. Dalam arti tertentu ini adalah penyakit global yang telah menginfeksi banyak negara di dunia. Kami harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin," ujar Presiden Iran Hassan Rouhan dikutip di Aljazeera

Pemimpin Muslim Singapura menyarankan para jamaah untuk menggunakan sajadah sendiri dan jangan berjabat tangan. Menurut The Straits Times, Masagos Zulkifli, seorang menteri yang bertanggung jawab atas urusan Muslim di Singapura, menyarankan Muslim untuk membawa sajadah sendiri ke masjid dan menahan diri untuk tidak berjabat tangan satu sama lain.

"Dalam keadaan seperti ini, kita tidak akan berjabat tangan. Tetapi jika ingin melakukannya, cuci tangan Anda, dan pastikan tidak menyentuh wajah. Ini hanya tindakan pencegahan bagi kita yang selalu melupakan itu," katanya.

Meskipun secara logistik sulit untuk mengukur suhu para jamaah di masjid-masjid, yang beberapa di antaranya didatangi ribuan orang, Masagos mengatakan umat Islam harus tinggal di rumah jika mereka menunjukkan gejala virus corona.

Saat ini ada lebih dari 100 kasus virus corona di Singapura. Sebagian besar pasiennya telah dinyatakan pulih. Di Inggris, lembaga-lembaga Muslim diminta untuk mengikuti saran kebersihan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dewan Muslim Inggris (MCB) sebagai salah satu organisasi payung Muslim terbesar di Inggris mengimbau masjid dan sekolah Islam untuk menjaga keamanan jamaah dengan mengikuti saran pemerintah.

"Saran yang beredar dan penekanan terhadap kebersihan dan higienis sejalan dengan tradisi Islam. Abu Malik Al-Ash`ari ra melaporkan bahwa Rasulullah SAW mengatakan, 'Kebersihan adalah setengah dari iman'," kata MCB di situsnya.

Mereka juga menyarankan madrasah atau sekolah untuk mendorong kebiasaan cuci tangan. Mereka juga menegaskan masjid harus menyediakan sabun dan pembersih tangan, terutama di dekat daerah wudhu.

Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Inggris telah meningkat menjadi 87.

Pemerintah Tajikistan meminta umat Islam untuk berdoa di rumah. Tajikistan, yang sejauh ini tidak memiliki kasus yang dilaporkan, menunda sholat Jumat berjamaah. Negara berpenduduk mayoritas Muslim sebanyak sembilan juta jiwa ini telah menutup perbatasannya dengan negara tetangga, seperti Cina, Afghanistan, Korea Selatan, Iran, dan Italia.

Pemerintah juga membatalkan perayaan Nowruz atau Tahun Baru Persia, yang dirayakan dari 21 hingga 25 Maret.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement