Senin 09 Mar 2020 17:25 WIB

Korban First Travel Apresiasi Niat Hanung Berangkatkan Umroh

Secara tersirat menggungkap buruknya tata kelola umroh yang ada di Indonesia.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jamaah korban First Travel menemui sutradara Hanung Bramantyo. Hanun ditemui jamaan karena memiliki rencana akan berangkatkan seluruh jamaah korban First Travel jika film Mekah, I
Foto: Dok Istimewa
Jamaah korban First Travel menemui sutradara Hanung Bramantyo. Hanun ditemui jamaan karena memiliki rencana akan berangkatkan seluruh jamaah korban First Travel jika film Mekah, I

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jamaah korban First Travel menyambut baik rencana sutradara Hanung Bramantyo akan berangkatkan umroh seluruh jamaah korban First Travel jika film Mekah, I'm Coming masuk box office. Atas rencana ini jamaah telah menemui Hanung untuk memastikan kebenaran rencananya itu.

"Alhamdulillah, dari keputusasaan jamaah mencari keadilan dan dari redupnya kasus first travel ini, seorang produser Indonesia, Hanung Bramantyo berniat untuk memberangkatkan jamaah korban First Travel, dan saya berterima kasih sekali atas niat dan empati mas Hanung terhadap kami," kata Ketua Kelompok Persatuan Jamaah Korban First Travel (Pajak FT) Ario Tedjo kepada Republika, Selasa (9/3). 

Ario mengaku senang dan mengapresiasi atas niat baik Hanung yang memiliki rencana akan berangkatkan jamaah umrah korban First Travel. Atas keseriusan itu kata Ario jamaah diajak nonton bareng film besutannya berjudul Mekah, I'm Coming di Blok M Square XXI pada Selasa, 10 Pukul 14.00 WIB.

"Dan insyaAllah acara nobar kami bersama Mas Hanung bisa menjadi penyemangat dan perekat antarsesama jamaah korban First Travel dalam perjuangkan hak-hak yang belum diberikan negara," katanya.

Menurut Ario, dengan adanya nonton bareng ini bisa sekalian kampanye dan mudah-mudah negara juga bisa melihat bahwa perjuangan jamaah korban First Travel belum selesai. Jamaah kata dia akan terus berjuang sampai benar-benar mendapat keadilan.

"Mudah-mudah melalui karya seni ini bahwa perjuangan kami belum usai sampai kami benar benar mendapat keadilan," katanya.

Ario menuturkan, seperti disampaikan, Hanung bahwa film komedi berjudul Mekah, l'm coming ini mengangkat realita di masyarakat atas gagalnya jamaah umrah diberangkat oleh biro perjalanan umroh, terutama jamaah First Travel. Ario menyampaikan terima kasih kepada Hanung yang berani mengangkat realita ini ke dalam filmnya.

"Memang ini film genrenya komedi, tapi di situ latar belakangnya realita yang kami alami. Di mana kami jamaah First Travel tidak cuma bayar biaya promo, tapi juga ada beberapa dari kami yang bayar dengan biaya reguler," katanya.

Menurut Ario, film besutan produser Hanung ini merupakan gambaran mengenai realitas yang banyak dialami masyarakat saat ini. Ario memastikan, maraknya penipuan travel haji dan umroh bukan hal tabu di masyarakat, kasus First Travel cukup menyita perhatian, bukan hanya masalah gagalnya jamaah berangkat, akan tetapi aset First Travel diputuskan dirampas untuk negara.

"Film ini memang dibuat komedi. Namun secara tersirat menggungkap buruknya tata kelola umroh yang ada di Indonesia," katanya.

Ario berharap melalui film ini, dapat mengubah kebijakan pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah-masalah jamaah korban penipuan biro perjalanan umrah. Karena kata dia, sampai sekarang jamaah terutama jamaah korban first travel tidak mendapatkan keadilan dari pemerintah.

"Jika dibilang lelah, semua jamaah yang menjadi korban pasti lelah dalam berjuang untuk mendapatkan keadilan, sudah dua tahun lebih berjuang namun jawaban para elit politik selalu konsisten, untuk mengatakan bahwa ini bukan ranah mereka," katanya 

Ario memastikan, di balik kesedihan yang jamaah rasakan, karena tidak adanya tanggung jawab moral dari negara, melalui film besutan Hanung ini dapat membangkitkan kembali rasa kemanusiaan masyarakat Indonesia terutama pemerintah. Selama ini masih ada pihak-pihak tertentu menyalahkan jamaah yang tidak cermat dalam memilih travel.

"Jika memang ini hanya kesalahan jamaah, kenapa banyak korban yang berjatuhan bahkan bukan hanya dari First Travel saja, namun travel lain pun banyak yang bernasib sama," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement