Kamis 12 Mar 2020 16:43 WIB

Ini Langkah Cegah Corona Saat Seleksi Petugas Haji

Protokol tersebut juga berlaku bagi seluruh peserta seleksi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Poster sosialisasi virus Corona(Kementerian Komunikasi dan Informatika)
Foto: Kementerian Komunikasi dan Informatika
Poster sosialisasi virus Corona(Kementerian Komunikasi dan Informatika)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar seleksi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1441 H/ 2020 M. Seleksi yang digelar 18 Maret 2020 mendatang akan diikuti lebih dari 400 peserta.

Direktur Bina Haji Kemenag, Khoirizi mengatakan, ratusan peserta seleksi akan berkumpul dalam waktu bersamaan di Asrama Haji Pondok Gede untuk mengikuti tes. Selain dari unsur Kemenag, peserta berasal dari instansi terkait. Di antaranya dari unsur TNI, Polri, dan BPS. 

Ia menyampaikan, ada juga peserta seleksi dari kalangan jurnalis yang akan tergabung dalam tim media center haji. Sehubungan itu pihaknya telah menyiapkan langkah pencegahan dini tersebarnya virus Corona atau Covid-19. 

"Kami siapkan langkah-langkah antisipatif terkait Covid-19 pada seleksi petugas haji mendatang,” kata Khoirizi melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis (12/3).

Menurutnya, ada semacam protokol seleksi yang sudah disiapkan berikut petugas pelaksananya. Protokol tersebut juga berlaku bagi seluruh peserta seleksi. Antara lain membawa surat kesehatan, dan peserta yang sedang flu serta batuk harus menggunakan masker.

“Kami juga akan siapkan petugas untuk memeriksa kondisi suhu badan seluruh peserta sebelum masuk ruangan acara,” ujarnya.

Berikut langkah-langkah antisipasi yang akan dilakukan dalam seleksi petugas haji:

Pertama, memeriksa kondisi suhu tubuh peserta, sebelum masuk ke ruangan acara. Peserta dengan suhu tubuh di atas 38 derajat tidak diperkenankan masuk atau dibatalkan melanjutkan proses seleksi.

Kedua, seluruh peserta harus menunjukan surat keterangan sehat dari dokter.

Ketiga, peserta yang flu dan batuk harus mengunakan masker.

Keempat, menyiapkan tenaga medis dari klinik Kementerian Agama Pusat selama pelaksanaan.

Kelima, menghentikan kegiatan bila dalam pelaksanaan tes di dalam ruangan ditemukan indikasi ada peserta yang terpapar virus corona dan segera mengembalikan seluruh peserta ke tempat asalnya.

Keenam, memastikan lokasi acara memiliki sirkulasi udara yang baik dan memiliki fasilitas memadai untuk mencuci tangan.

Ketujuh, memastikan ketersediaan sabun dan air untuk mencuci tangan atau pencuci tangan berbasis alkohol.

Delapan, meningkatkan frekuensi pembersihan area yang umum digunakan, seperti kamar mandi, konter registrasi dan pembayaran, dan area makan terutama pada jam padat aktivitas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement