Sabtu 14 Mar 2020 07:23 WIB

Waspada Corona, Kuwait Tutup Masjid

Kuwait melaporkan terdapat total 100 kasus yang terjadi akibat virus corona.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Dwi Murdaningsih
Masjid Raya Kuwait(daijiworld.com)
Foto: daijiworld.com
Masjid Raya Kuwait(daijiworld.com)

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Otoritas agama Kuwait meminta umat Islam untuk shalat di rumah pada, Jumat (13/3).  Salah satu tindakan melawan corona adalah dengan menutup pintu-pintu masjid.

Dilansir di Reuters, Jumat (14/3), ditutupnya masjid menjadi penutupan segala aktivitas ibadah dan sosial yang biasa diadakan masjid sehari-hari. Para warga pun diminta untuk melindungi diri di rumah dan berjaga-jaga dari virus corona.

Baca Juga

"Fatwa itu menghilangkan kebutuhan untuk menghadiri shalat pada hari Jumat di masjid-masjid, dan mengizinkan mereka di rumah, untuk melindungi orang-orang dari virus corona," kata perwakilan otoritas agama dalam dekrit agama yang dikeluarkan.

Sebagai catatan, Kuwait mengonfirmasi 20 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Hingga kemarin, Jumat (13/3), Kuwait melaporkan terdapat total 100 kasus yang terjadi akibat virus corona. Pemerintah Kuwait sebelumnya pada, Rabu (11/3), mengumumkan bahwa penerbangan penumpang akan dibatalkan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dari tengah malam pada hari Jumat ke dan dari satu-satunya bandara internasional Kuwait.

Tak hanya itu, sebagai langkah penanggulangan dan antisipasi, Kuwait juga menyediakan libur nasional sebanyak dua pekan yang akan berakhir pada 29 Maret mendatang. Kuwait juga melakukan penutupan pusat kebugaran, taman umum, dan pasar Jumat yang populer. Sementara itu restoran dan kedai kopi hanya diperbolehkan untuk beroperasi pada layanan pengiriman. Layanan vital, termasuk produksi minyak, dikeluarkan dari putusan.

Kuwait National Petroleum mengatakan pada Jumat, cadangan strategis produk minyak berada pada tingkat aman dan semua langkah telah diambil untuk menangani keadaan darurat.

Sedangkan di hari yang sama, Formula Satu mengatakan bahwa mereka berharap untuk memulai musim 2020 di Eropa pada akhir Mei. Hal itu dilakukan setelah membatalkan pembuka Australia akhir pekan ini dan menunda tiga balapan berikutnya di Bahrain, Vietnam, dan Cina karena virus corona.

Sebelumnya diketahui, Bahrain memerintahkan pembebasan ratusan tahanan pada Kamis (12/3), menurut Institut Hak-hak dan Demokrasi Bahrain yang mengaitkan keputusan tersebut dengan upaya untuk mengendalikan virus tersebut.

Si Bahrain, Raja Hamad bin Isa Al Khalifa mengeluarkan dekrit yang memberikan pengampunan untuk 901 tahanan. Sedangkan 585 tahanan lebih lanjut akan menghabiskan sisa hukuman mereka dalam program rehabilitasi dan pelatihan, kantor berita pemerintah Bahrain melaporkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement