Selasa 17 Mar 2020 20:13 WIB

Pelayanan Publik di Lampung Buka dalam Pengawasan

Meski buka, pelayanan publik di Lampung dalam pengawasan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. (Republika/Mursalin Yasland)
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. (Republika/Mursalin Yasland)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG – Pelayanan publik di wilayah Lampung masih tetap buka seperti biasa namun mendapat pengawasan ketat dari aparat Dinas Kesehatan dan Polda Lampung. Orang masih bisa lalu lalang di berbagai tempat publik, asalkan pendeteksian kondisi tubuh masih bersifat normal.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi tidak menutup mal, atau memperketat Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Panjang, Bandara Radin Inten II, termasuk Stasiun Kereta Api Tanjungkarang. “Jadi orang boleh berlalu lalang tapi pencegahan tetap dengan deteksi suhu digital. Kalau bermasalah ditangani, kalau tidak normal-normal saja,” kata Arinal, Selasa (17/3).

Ia mengatakan, di tempat-tempat pelayanan publik telah tersedia petugas dengan peralatan cek kesehatan untuk mendeteksi orang lalu lalang di wilayah tersebut. Penggunaan alat deteksi suhu badan secara digital tersebut dapat menekan atau mencegah penularan virus korona (covid-19) di tempat tersebut.

Menurut dia, yang diimbau kepada masyarakat di Lampung untuk menghindari adanya pertemuan yang mengundang banyak orang dalam satu kerumunan orang, karena kemungkinan virus korona akan tertular lebih berpeluangan.

Untuk itu, sedianya akan digelar acara hiburan memperingati hari jadi Provinsi Lampung, Gubernur Arinal membatalkan kegiatan yang mengundang banyak orang tersebut. Tenda-tenda yang telah mulai dipasang terpaksa dibongkar lagi, dan ditunda sampai batas tidak tentu.

Pemantauan Republika pada hari pertama libur sekolah dan kerja, Selasa (17/3), sebagaian Aparatur Sipil Negara (ASN) masih ada yang ke kantor, sebagian lainnya sudah bekerja dari rumah masing-masing. Hal sama kepada anak sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA, hingga perguruan tinggi, sudah tidak ada kegiatan lagi.

Jalan-jalan protokol di Kota Bandar Lampung yang biasa padat, ramai, dan macet, menjadi lengang pada pagi dan siang hari. Sedangkan aktivitas angkutan transportasi daring juga tampak lengang hilir mudik membawa penumpang, karena rata-rata penumpangnya adalah ASN dan anak sekolah.

“Hari ini jadi sepi orderan. Biasanya, kalau pagi tidak sempat-sempat lagi istirahat, silih berganti orderan,” ujarnya Hendri, pengendara ojek motor daring.

Meski banyak hilang orderan penumpang, pengendara ojek daring mendapat banyak orderan pembelian makanan dan juga antarbarang. Konseumen yang order aneka makanan rata-rata banyak anak sekolah, sedangkan orderan yang kirim-kirim barang dan dokumen pegawai.

Sedangkan pengunjung mal-mal yang ada di Kota Bandar Lampung juga tampak lengang. Tak terlihat adanya anak sekolah, atau pegawai di mal-mal tersebut. Biasanya, di tempat-tempat makan, pengunjung didominasi anak sekolah, mahasiswa, dan pegawai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement