Kamis 19 Mar 2020 13:26 WIB

Air Asia Hentikan Penerbangan Kuala Lumpur-Padang

Penghentian sementara ini berkaitan dengan lockdown yang diberlakukan Malaysia

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Satu penumpang asal Malaysia dalam keadaan kurang sehat dan memiliki ciri-ciri suspect Corona di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dievakuasi ke RSUP M Djamil Padang, Senin (16/3)(Dok Istimewa )
Foto: Dok Istimewa
Satu penumpang asal Malaysia dalam keadaan kurang sehat dan memiliki ciri-ciri suspect Corona di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dievakuasi ke RSUP M Djamil Padang, Senin (16/3)(Dok Istimewa )

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Maskapai asal Malaysia Air Asia terhitung sejak hari ini, Kamis (19/3) menghentikan sementara rute penerbangan Kuala Lumpur-Padang-Kuala Lumpur. Penghentian sementara ini berkaitan dengan lockdown yang diberlakukan pemerintah Malaysia dalam upaya memutus penyebaran covid-19 atau virus corona.

"Sehubungan dengan lockdown di Malaysia, kami sampaikan semua penerbangan Air Asia rute Kuala Lumpur-Padang-Kuala Lumpur tanggal 19 Maret sampai 31 Maret 2020 dibatalkan," begitu kata Station Manager Air asia Dedy Admaja, yang dikutip Republika dari salinan surat resmi untuk PT Angkasa Pura II.

Sebelumnya pemerintah provinsi Sumbar meminta Air Asia menghentikan penerbangan Padang-KL dan sebaliknya mengingat pemerintah Malaysia sudah me-lockdown negara mereka sejak 18 Maret sampai dengan 31 Maret 2020. 

Irwan juga menyampaikan kejadian pada Senin (16/3) kemarin di mana pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan AK.403 membawa penumpang dari Malaysia ke Padang dalam keadaan sesak nafas dan meninggal begitu dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Irwan tak ingin kejadian serupa terulang supaya Sumatera Barat benar-benar aman dari penularan covid-19.

Gubernur Sumbar mengatakan daerahnya sudah merasakan dampak dari kebijakan lockdown yang dilakukan pemerintah Malaysia. Dampak negatif buat Sumbar ialah menurunnya jumlah wisatawan dari negeri jiran tersebut sehingga usaha perhotelan, sektor wisata dan lain-lain ikut mengalami penurunan. Tapi positif kebijakan lockdown pemerintah Malaysia menurut Irwan Prayitno ialah dapat meminimalisir penularan virus corona.

"Lockdown Malaysia tentu ada plus minusnya buat kita. Virus coronanya jadi bisa diisolasi. Tapi negatifnya tentu ke pariwisata kita. Hotel-hotel banyak kosong, pesawat berkurang dan banyak kunjungan ke Sumbar batal," ucap Irwan Prayitno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement