Jumat 20 Mar 2020 21:36 WIB

RSUD Kendari Segera Bagikan APD ke Petugas Kesehatan

140 pasang APD ini hanya bisa bertahan selama 2 minggu.

Ilustrasi alat pelindung diri. Foto: Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) untuk wabah Virus Corona, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Jumat (24/1). (Abdan Syakura)
Foto: Abdan Syakura
Ilustrasi alat pelindung diri. Foto: Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) untuk wabah Virus Corona, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Jumat (24/1). (Abdan Syakura)

REPUBLIKA.CO.ID,KENDARI -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kendari, Sultra, segera membagikan alat pelindung diri (APD) kepada petugas kesehatan. Pembagian setelah sebanyak 140 pasang APD yang dipesan tiba hari ini atau Jumat (20/3).

Direktur RSUD Kendari, dr Sukirman, mengatakan APD ini akan digunakan oleh petugas kesehatan dalam merawat pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirujuk ke RSUD Kota Kendari karena terduga terpapar Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19.

"APD yang tiba terdiri dari jas pelindung diri atau hazardous materials suit (hazmat), hand scoon (kaos tangan), kacamata google, masker N95, dan penutup kepala," katanya.

Dikatakan, untuk mendatangkan APD itu dengan cepat maka pihaknya mengutus salah seorang staf untuk menjemput langsung ke Jakarta. "Setelah kami utus staf ke Jakarta dengan susah payah, Alhamdulillah berhasil mendapatkan 140 pasang APD, walaupun harganya sudah melonjak, hazmat itu harganya mencapai Rp250 ribu, sedangkan masker N95 sudah sampai Rp 100 ribu," katanya.

Menurut dia, 140 pasang APD ini hanya bisa bertahan selama 2 minggu, dikarenakan setiap kontak dengan pasien PDP Covid-19, APD tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi. "Bapak Wali Kota telah kirim surat ke menteri kesehatan meminta bantuan APD sebanyak 2000 pasang, mudah-mudahan menkes menyetujui suplai APD ke tiap rumah sakit yang menjadi rujukan," katanya.

RSUD Kota Kendari kata Sukirman, telah resmi ditetapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk menerima dan merawat orang dalam pemantauan (ODP) serta pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 untuk wilayah Kota Kendari.

"RSUD Kota Kendari telah mempersiapkan ruang isolasi yang dapat menampung 9 orang ODP/PDP Covid-19," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement