Ahad 22 Mar 2020 18:06 WIB

Klub Bundeliga Terancam Kehilangan Pendapatan

Jerman menghentikan sementara kompetisi sepak bola, akibat penyebaran virus corona.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Agung Sasongko
 Selebrasi tim tuan rumah Bayer Leverkusen setelah berhasil menjebol gawang Borussia Dortmund pada laga pekan ke-21 Bundesliga Jerman di BayArena, Ahad (9/2) dini hari WIB. (AP/Martin Meissner)
Foto: AP/Martin Meissner
Selebrasi tim tuan rumah Bayer Leverkusen setelah berhasil menjebol gawang Borussia Dortmund pada laga pekan ke-21 Bundesliga Jerman di BayArena, Ahad (9/2) dini hari WIB. (AP/Martin Meissner)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Serupa dengan negara lain di Eropa, Jerman menghentikan sementara kompetisi sepak bola, akibat penyebaran virus corona yang masih belum kunjung selesai.

Penghentian kompetisi ini pun akan berdampak pada pendapatan klub-klub Bundesliga baik divisi satu maupun dua. Kerugian klub Bundesliga ini diprediksi mencapai 750 juta euro atau setara dengan Rp 13 triliun.

Kerugian itu dialami dari berbagai sektor seperti penjualan tiket pertandingan, uang sponsor hingga hak siar televisi. Sebab, dengan sisa sembilan pertandingan lagi, masih ada uang kerjasama sebesar 370 juta euro yang belum dibayarkan, dengan total kontrak satu musim penuh atau 34 pertandingan, sebesar 1,4 miliar euro.

Profesor bisnis dan manajemen olahraga dari Sports College di Cologne, Christoph Breuer, meyakini liga sepak bola profesional Jerman (DFL) akan mengalami konsekuensi pendapatan yang jauh dari semestinya akibat pandemik Covid-19.

''Penjualan tiket sumber utama pendapatan klub. Tambahan dari sponsorship dan pendapatan dari hak siar TV terancam karena klub terikat kontrak untuk memainkan pertandingan mereka,'' jelas Breuer, dikutip dari DW, Ahad (22/3).

Kompetisi divisi tiga dan empat di Jerman bahkan situasinya lebih dramatis. Sebab, klub-klub dari kasta terbawah itu hanya mengandalkan pemasukan dari penjualan tiket pertandingan dibandingkan klub dari dua divisi di atas mereka. Sehingga kondisi keuangan klub di divisi tiga dan empat akan sangat terancam selama setahun ini. Bahkan, Breuer menilai klub-klub itu sudah masuk zona merah dari segi finansial.

Dua petinggi klub besar Jerman, Borussia Dortmund dan juga Bayern Muenchen ikut angkat bicara soal krisis ini. CEO Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge menyatakan, klub kecil akan jadi yang paling rentan dari kehilangan pendapatan kalau pertandingan tak kunjung dimulai dengan normal.

''Jika uang ini tidak ada, diprediksi bahwa banyak klub yang lebih kecil dan klub menengah akan mengalami masalah finansial,'' jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement