Kamis 26 Mar 2020 07:26 WIB
Corona

Atap dan Ruang Bawah Tanah Masjidil Haram Ditutup

Atap dan ruang Bawah Tanah Ditutup

Masjidil Haram ditutup dari kunjungan jamaah.
Foto: saudigazette
Masjidil Haram ditutup dari kunjungan jamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Kepresidenan untuk Dua Masjid Suci, Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais, memutuskan kembali  melakukan penutupan  Masjidil Haram di Makkah. Untuk oenutupan kali ketiga ini adalah meutup area atap dan ruang bawah tanah.

Seperti dilansir Saudi Gazette, tindakan ini merupakan bagian dari langkah pencegahan untuk membendung penyebaran virus  corona. Selain itu, pada penutupan atap dan ruang bawah tanah Masjidil Haram kali ini juga untuk dapat lebih mengintensifkan operasi sterilisasi untuk sistem pendingin udara dan ventilasi. Tindakan ini sekaligus dimaksudkan untuk mengurangi jumlah orang dan beban para pekerja kebersihan di Masjidil Haram.

Pada pentupan pertama, pihak pengelola masjid membatasi jamaah dan waktu beribadah di masjidil haram. Paling awal diantaranya menutup area sekitar Ka'bah dan maqam Ibrahim di sekitar area utama tawaf (maraf).

"Setelah itu kemudian menutup semua pintu utama Masjidil Haram dari kedatangan jamaah. Bahkan kemudian area halaman masjid makin dibatasi untuk kedatangan jamaah. Penjaganya pun bukan lagi polisi, melainkan sudah tentara,'' kata Muharom Ahmad, pengusaha travel haji umrah asal Indonesia yang kini tinggal di Makkah, kepada Republika.co.id.

Muarom juga mengatakan, sebenarnya warga di Makkah dan Madinah juga sudah beberapa lama tak bisa meninggalkan kota. Ini misalnya mereka tak gampang lagi pergi ke Madinah, atau Jeddah. Sebaliknya warga di luar Makkah juga tak bisa berkunjung karena ada pembatasan.

"Ini dikecualikan pada keadaan darurat dan harus memakai izin dari pihak berwenang setempat.'Jadi semenjak ada soal virus Corona pembatasan bepergian sebenarnya mulai dilakukan,'' ujar Muharom.

Seperti diketahui, mulai kemarin Raja Salman telah menutupkan status Makkah dan Madinah sebagai kota tertutup atau lockdown. Selain itu ibu kota Arab Saudi, Riyadh, ditetapkan hal yang sama. Bahkan, mulai semalam kebijakan jam malam atau pembatasan bepergian di ketiga kota itu semakin ketat. Jam malam bukan lagi dimulai dari pukul 19.00 sampai 06.00 pagi, tapi mulai pukul 15.00 sore hingga 06.00 pagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement