Ahad 29 Mar 2020 08:52 WIB

Penyiapan Akomodasi Haji Indonesia di Makkah Hampir Final

Petugas persiapan haji Indonesia di Makkah belum bisa pulang.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Penyiapan Akomodasi Haji Indonesia di Makkah Hampir Final. Foto ilustrasi: Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Penyiapan Akomodasi Haji Indonesia di Makkah Hampir Final. Foto ilustrasi: Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas penyiapan layanan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi terus bekerja. Mereka terdiri dari tiga tim, yaitu akomodasi, konsumsi, dan transportasi, yang berangkat ke Arab Saudi secara bertahap sejak pertengahan Februari.

Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali mengatakan, persiapan layanan akomodasi di Makkah sudah hampir final. "Akomodasi Mekkah penyiapannya sudah hampir final. Sampai saat ini sudah ada deal atau kesepakatan harga untuk 204.755 orang atau sekitar 97.75persen dari total kebutuhan," ujar Endang Jumali dalam keterangan yang didapat Republika, Ahad (29/3).

Baca Juga

Untuk persiapan di wilayah Madinah, ia menyebut sudah ada kesepakatan harga untuk 21.015 jamaah, atau baru sekitar 34persen dari target.

Dari persiapan konsumsi, tim penyedia layanan sudah menyelesaikan proses verifikasi dokumen dan verifikasi faktual atau lapangan. Proses selanjutnya adalah negosiasi harga dengan pendaftar yang lolos verifikasi.

Saat ini, sudah ada kesepakatan harga dengan 25 perusahaan konsumsi di Makkah. "Untuk penyediaan layanan konsumsi jemaah di Madinah dan Bandara, belum masuk tahap negosiasi harga," lanjutnya.

Menurut Endang, penyediaan layanan akomodasi dan konsumsi ditargetkan selesai pada minggu kedua bulan April. Proses pengadaan layanan akomodasi dan konsumsi hingga kini masih terfokus di Makkah.

Adapun untuk layanan transportasi, saat ini baru menyelesaikan tahapan penilaian serta verifikasi dokumen dan lapangan. Prosesnya, ditargetkan selesai akhir April 2020.

Endang menambahkan saat ini Tim di Makkah belum bisa ke Madinah seiring adanya pengetatan aturan dan pemberlakuan jam malam di Arab Saudi. Sementara proses pengadaan transportasi berlangsung di Jeddah.

"Waktu efektif tim penyedia layanan di Saudi saat ini hanya pagi hingga jam 13.00," ujar Endang Jumali.

Endang memastikan bahwa proses pengadaan akan berhenti sampai pada tahapan berita acara kesepakatan, belum sampai proses kontrak dan pembayaran uang muka.

Kontrak dan pembayaran uang muka akan dilakukan setelah sistem e-Hajj dibuka kembali. Hingga kini belum dilakukan pembayaran, baik untuk layanan akomodasi, konsumsi, maupun transportasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement