Selasa 31 Mar 2020 23:32 WIB

Haji, Ibadah Para Nabi Terdahulu dan Tujuan Sucikan Kabah

Ibadah haji para nabi terdahulu juga bertujuan untuk sucikan Kabah.

Ibadah haji para nabi terdahulu juga bertujuan untuk sucikan Kabah. Ilustrasi tenda haji di Mina
Foto: Google
Ibadah haji para nabi terdahulu juga bertujuan untuk sucikan Kabah. Ilustrasi tenda haji di Mina

REPUBLIKA.CO.ID, Ibadah haji merupakan syariat umat-umat terdahulu yang tetap diberlakukan kepada Muhammad SAW.

Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, menyatakan, Adam akhirnya berjumpa dengan Hawa di Arafah, tepatnya di Jabal Rahmah. Setelah itu, mereka berdua melaksanakan tawaf dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. 

Baca Juga

Guru Besar Studi Islam Universitas Al-Azhar, Dr Ablah Muhammad al-Kahlawi, menyatakan, Ka'bah pertama kali dibangun oleh malaikat sekitar 2.000 tahun sebelum Nabi Adam diciptakan. Mereka berhaji ke sana yang kemudian diikuti Nabi Adam. 

Saat Nabi Adam berhaji, para malaikat berkata, ''Wahai Adam, sempurnakanlah hajimu. Kami sudah 2.000 tahun berhaji ke rumah ini sebelum kamu.'' Namun, pendapat ini tidak diakui oleh Ibnu Katsir dan beberapa mufasir.

Selanjutnya, setelah Nabi Adam AS, nabi dan rasul-rasul berikutnya juga melaksanakan ibadah haji, lalu diikuti oleh Nabi Ibrahim AS hingga masa Rasulullah SAW.

Setelah perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS untuk membangun Ka'bah, ia pun diperintahkan untuk mengerjakan haji dan mengajak umat manusia agar melakukan hal serupa (haji), untuk menyucikan rumah Allah dengan bertawaf.

''Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di Baitullah (dengan mengatakan): 'Janganlah kamu menyekutukan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang bertawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang yang ruku dan sujud. Dan, serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus, yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan'.'' (QS Al-Hajj [22]:26-28).

Ayat di atas menjelaskan, Nabi Ibrahim diperintahkan Allah SWT agar mengajak umat manusia untuk mengerjakan ibadah haji ke Baitullah. Selanjutnya, nabi-nabi lainnya juga mengerjakan hal serupa.

Bagaimanakah pelaksanaan dan tata cara beribadah haji yang dilakukan oleh nabi dan rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad SAW? Tak ada keterangan yang jelas mengenai hal ini. Sebagian riwayat mengungkapkan, pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan para nabi dan rasul-rasul itu, hanya sebatas pada mengelilingi Ka'bah (tawaf).

Selanjutnya, pada masa Rasulullah SAW, ibadah haji baru disyariatkan (diwajibkan) pada tahun keenam Hijriyah, atau kurang lebih enam tahun sejak beliau berhijrah dari Makkah ke Madinah. Namun, pada masa awal ini, Rasul belum melaksanakan ibadah haji, kecuali beberapa orang sahabat, seperti Abu Bakar RA dan Umar bin Khattab RA.

Adapun Nabi Muhammad SAW, baru melaksanakan ibadah haji pada tahun kesembilan Hijriyah atau sekitar tiga bulan sebelum wafatnya. Dan, ibadah haji yang dilaksanakan oleh Rasul SAW adalah yang pertama kali atau lebih dikenal dengan haji wada (perpisahan).

Pada masa Rasul inilah, pelaksanaan ibadah haji dilakukan secara lengkap dengan syarat, rukun, dan wajib haji. Seperti, tawaf, sai, wukuf, melontar jumrah, tahallul, dan ihram, yang dikenal pada masa ini. 

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement