Kamis 09 Apr 2020 13:41 WIB

Sekjen PBB Serukan Dukungan untuk WHO

Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan dukungan untuk WHO

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan dukungan untuk WHO. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan dukungan untuk WHO. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyerukan dukungan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (8/4). Hal ini dinyatakan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam untuk membekukan dana dari negaranya terhadap lembaga tersebut.

“Adalah keyakinan saya bahwa WHO harus didukung karena sangat penting bagi upaya dunia untuk memenangkan perang melawan pandemi Covid-19,” ujar Guterres dalam sebuah pernyataan dilansir Shine, Kamis (9/4).

Baca Juga

Guterres mengatakan dunia saat ini sedang berjuang melawan wabah virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang mengakibatkan Covid-19. Wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya membutuhkan upaya bersama dari semua negara di dunia untuk bersama-sama mengatasinya.

“Virus ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam kehidupan kita dan membutuhkan respons yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jelas, dalam kondisi seperti itu adalah mungkin bahwa fakta yang sama memiliki pembacaan yang berbeda oleh entitas yang berbeda," jelas Guterres.

Guterres mengindikasikan akan ada tinjauan terhadap pendekatan WHO atas pandemi Covid-19. Ia mengatakan diperlukan waktu untuk melihat kembali sepenuhnya untuk memahami bagaimana penyakit seperti itu muncul dan menyebarkan begitu cepat di seluruh dunia, serta bagaimana semua pihak terlibat bereaksi terhadap krisis.

“Mempelajari ini akan sangat penting untuk secara efektif mengatasi tantangan serupa, karena mungkin akan kembali muncul di masa depan," kata Guterres dalam pernyataan itu.

Guterres menyerukan komunitas internasional untuk bersatu dan saling memiliki solidaritas untuk mengatasi pandemi Covid-19. Ia menekankan bahwa konsekuensi buruk akibat wabah paling berbahaya di dunia ini berkaitan dengan krisis kemanusiaan yang luas. Tak hanya dari masalah kesehatan yang parah, namun juga persoalan sosial-ekonomi.

WHO menjadi organisasi yang berada di garis depan untuk mendukung seluruh negara anggota dan masyarakat di dalamnya, khususnya yang paling rentan untuk dapat mengatasi situasi pandemi saat ini. Terdapat bimbingan, pelatihan, peralatan, dan layanan penyelamatan hidup yang konkret diberikan.

Bahkan, Guterres menyoroti keberhasilan WHO dalam mengendalikan Ebola di Afrika. Ia mengatakan telah menyaksikan sendiri keberanian dan tekad staf organisasi tersebut dalam kunjungannya ke Republik Demokratik Kongo tahun lalu.

“Di sana staf WHO bekerja dalam kondisi genting dan lokasi terpencil yang sangat berbahaya ketika mereka melawan virus Ebola yang mematikan,” kata Guterres menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement