Ahad 12 Apr 2020 15:29 WIB

Pedagang di Pasar Wuhan Distigma Sebarkan Virus Corona

Virus corona diyakini berasal dari pasar hewan liar di Wuhan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Seorang warga berjalan di pasar hidangan laut Huanan di Wuhan, China.
Foto: Kyodo News via AP
Seorang warga berjalan di pasar hidangan laut Huanan di Wuhan, China.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pedagang ikan dan sayuran di pasar tradisional di Wuhan kembali berjualan setelah menjalani lockdown selama berbulan-bulan. Namun, aktivitas perdagangan di pasar tersebut masih sepi karena konsumen masih melekatkan stigma negatif mengenai virus corona kepada para pedagang di pasar tradisional.

Virus corona tipe baru atau Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, Cina pada Desember 2019. Virus tersebut diyakini berasal dari hewan liar yang dijual di pasar makanan laut di Wuhan, dan telah ditutup sejak Januari lalu. Hal itu telah mendorong pengawasan yang ketat terhadap pasar tradisional lainnya, meski mereka tidak menjual hewan liar.

Baca Juga

"Ini adalah virus dari orang ke orang, di mana pun Anda berada. Bahkan supermarket penuh dengan orang. Di sini orang lebih tersebar. Selama kita mengambil tindakan pencegahan, dan kita memperhatikan disinfektan, itu akan baik-baik saja," ujar seorang penjual sayur dan daging di pasar basah, Jin Qinzhi.

Meski sejumlah pasar tradisional di Wuhan sudah buka lagi, para pedagang cenderung pesimistis bahwa bisnis mereka akan berjalan lancar. Hal itu terutama setelah pemerintah melarang perdagangan dan konsumsi hewan liar sejak Januari lalu.

Wuhan menggelontorkan dana sebesar 200 juta yuan untuk meningkatkan geliat bisnis di 425 pasar petani. Namun, beberapa pedagang pesimis dengan upaya tersebut.

"Kami tidak memiliki penghasilan dan bisnis. Jika terus seperti ini, akan sangat sulit bagi kita untuk bertahan hidup," kata Jin.

Pasar basah atau pasar tradisional telah menjadi pemandangan umum di Asia. Biasanya pasar tersebut menjual produk segar dan hewan hidup seperti ikan dan unggas. Pasar tradisional banyak diminati oleh konsumen karena dinilai memiliki harga yang lebih murah, dan produk yang lebih segar ketimbang supermarket. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement