Jumat 17 Apr 2020 11:17 WIB

Tetap di Rumah, yang Kaya Bantu yang Kurang Mampu

Masyarakat masih banyak yang tak menaati social distancing.

Red: Karta Raharja Ucu
Petugas keamanan menyemprotkan hand sanitizer kepada pengunjung ketika pemberlakuan pembatasan pengunjung di supermarket Tiptop, Depok, Jawa Barat, Rabu (1/4). Diberlakukannya Social distancing di supermarket tersebut merupakan upaya mencegah penularan virus corona yaitu menjaga jarak aman dengan orang sekitarnya
Foto: Prayogi/Republika
Petugas keamanan menyemprotkan hand sanitizer kepada pengunjung ketika pemberlakuan pembatasan pengunjung di supermarket Tiptop, Depok, Jawa Barat, Rabu (1/4). Diberlakukannya Social distancing di supermarket tersebut merupakan upaya mencegah penularan virus corona yaitu menjaga jarak aman dengan orang sekitarnya

IHRAM.CO.ID, KOTA METRO -- Sejak kemunculan kasus positif corona di Indonesia, awal Maret lalu, korban terus bertambah. Walaupun pemerintah sudah mengimbau agar warga berdiam diri di rumah dan melakukan social distancing, kenyataannya masyarakat tak menaati imbauan itu.

Berbagai alasan disodorkan. Padahal, kedua kebijakan tersebut diharapkan mampu mengurangi jumlah korban yang kian hari terus bertambah. Karena itu, pihak terkait diharapkan lebih masif melakukan penyuluhan terhadap masyarakat soal bahaya Covid-19.

Ya, ini upaya yang bisa kita lakukan bersama. Bagi masyarakat tetap di rumah, yang mampu secara materi, bisa memberi bantuan berupa APD, masker, makanan bergizi bagi korban dan tenaga kesehatan. Pemerintah juga mengerahkan segala kemampuannya untuk membantu dan memfasilitasi tenaga kesehatan agar mereka mampu mengobati para korban.

PENGIRIM: Aminah Darminah, Kota Metro, Provinsi Lampung

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement