Rabu 15 Apr 2020 11:30 WIB

UGM Beri Penyuluhan Covid-19 ke Perdesaan

Puluhan mahasiswa UGM disiapkan untuk beri penyuluhan Covid-19 ke desa-desa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Christiyaningsih
Puluhan mahasiswa UGM disiapkan untuk beri penyuluhan Covid-19 ke desa-desa. Ilustrasi.
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Puluhan mahasiswa UGM disiapkan untuk beri penyuluhan Covid-19 ke desa-desa. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim Disaster Response Unit (Deru) Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM memberikan penyuluhan Covid-19 ke desa-desa di DIY. Puluhan mahasiswa disiapkan untuk terjun ke desa-desa memberi pendampingan penanganan Covid-19.

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM Irfan Dwidya Prijambada melihat beberapa waktu terakhir ada kegaduhan karena banyak kampung yang melakukan lockdown. Ia merasa langkah itu lebih ke bentuk partisipasi masyarakat. "Jadi sebenarnya semangatnya ada tapi pengetahuannya mungkin masih kurang," kata Irfan, Selasa (14/4).

Baca Juga

Ia menilai pengalaman menghadapi beberapa bencana alam sebelumnya menunjukkan masyarakat DIY sebenarnya tangguh. Contohnya, usai gempa bumi 2006 silam DIY bisa bangkit cepat karena masyarakat inisiatif bangkit dan terlibat bersama.

Salah satu penyuluhan dilakukan oleh Tim DPKM di Desa Sumberharjo Prambanan. Pada kesempatan itu, dipaparkan pula informasi penyebaran Covid-19 termasuk gejala-gejala yang perlu diwaspadai.

Informasi yang disampaikan juga meliputi langkah-langkah pencegahan yang perlu dilakukan setiap keluarga. Mulai dari memakai masker saat beraktivitas di luar sampai rutin mencuci tangan. Kegiatan ini mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat setempat.

Irfan melihat sebagian masyarakat selama ini memiliki pemahaman yang keliru terkait Covid-19. Hal itu diakibatkan adanya asupan informasi dari media sosial tanpa mengecek sumbernya sehingga langkah pencegahan yang diambil kurang tepat.

"Misal melihat di Youtube ada polisi yang menyemprot jalanan, lalu mereka ikut menyemprot jalan. Padahal, ini bukan seperti demam berdarah yang harus dilakukan fogging," ujar Irfan.

Dengan semakin luasnya penyebaran informasi yang benar, masyarakat akan bisa mengambil langkah tepat tanpa menjadi panik. Beberapa hari terakhir beberapa desa bahkan mengundang tim dari UGM  memberikan penyuluhan dan pendampingan. "Ini sesuatu yang baik, masyarakat berusaha untuk belajar dan mencari informasi," kata Irfan.

UGM juga telah menyiapkan 60 mahasiswa, 28 di antaranya mahasiswa FKKMK, untuk terlibat penyuluhan. UGM telah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah setempat agar mahasiswa diterima dengan baik masyarakat.

"Mereka akan terlibat dalam mengawal penanganan Covid-19 di desa-desa. Harapannya, informasi-informasi yang benar ini bisa disebarkan sampai ke rumah-rumah," ujar Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement