Kamis 16 Apr 2020 14:28 WIB

Keteladanan Sahabat Umar dan Ali dalam Membina Rumah Tangga

Sahabat Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib konsisten bina rumah tangga.

Sahabat Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib konsisten bina rumah tangga. (ilustrasi) Khalifah Umar
Foto: tangkapan layar wikipedia
Sahabat Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib konsisten bina rumah tangga. (ilustrasi) Khalifah Umar

REPUBLIKA.CO.ID, Sikap teladan Rasulullah SAW dalam membina keluarga juga dilakukan para sahabat beliau. Salah satunya Umar bin Khattab.

Alkisah, sebagaimana dinukilkan Ahmad Rofi Usmani dalam "Mutiara Akhlak Rasulullah", pada suatu hari seorang lelaki datang ke rumah Umar bin Khattab hendak mengadukan keburukan akhlak istrinya.

Baca Juga

Namun, setiba disamping rumahnya, dia mendengar istri Umar bin Khattab mengeluarkan kata-kata yang keras kepada suaminya, sementara Umar tidak menjawab sepatah kata pun. Akhirnya, orang itu berpikir, sebaiknya dia membatalkan niatnya. 

Ketika orang itu hendak berbalik pulang, Umar baru saja keluar dari pintu rumahnya. Umar segera berteriak memanggil orang itu. Umar langsung berkata kepadanya, "Engkau datang kepadaku tentu hendak membawa suatu berita yang penting. Orang itu lalu berkata terus terang, "Ya, sahabat Umar bin Khattab, aku datang kepadamu hendak mengadukan keburukan akhlak istriku terhadapku. Akan tetapi, setelah aku mendengar kelancangan istrimu tadi kepadamu, dan sikap diammu terhadap perbuatannya, aku jadi mengurungkan niatku untuk melaporkan hal itu.

 

Mendengar perkataan yang jujur itu, Umar tersenyum kecil seraya berkata, "Wahai saudaraku, istriku telah memasakkan makanan untukku. Dia juga telah mencuci pakaianku, mengurus urusan rumahku, dan mengasuh anak-anaku dengan tiada hentinya.

Maka itu, bila ia berbuat satu dua kesalahan, tidaklah layak kita mengenangnya, sedang kebaikan-kebaikannya kita lupakan. Ketahuilah, wahai saudaraku, antara kami dan dia hanya ada dua hal. Kalau kami tidak meninggalkannya dan terbebas dari perangainya, dia akan meninggalkan kami dan terbebas dari perangai kami pula. Begitulah cara Umar bersabar dengan istrinya.

photo
Ali bin Abi Thalib adalah khalifah yang cakap di militer, walau bukan politikus ulung. - (NET)

Selain kisah Umar, ada juga kisah Ali bin Abi Thalib yang mencoba membahagiakan istrinya. Ka'b al-Akhbar berkata, ketika Fatimah putri Rasulullah sekaligus istri Ali jatuh sakit, ia ditanya oleh suaminya, "Ya Fatimah, engkau ingin buah apa? Jawabnya, "Aku ingin buah delima." Ali pun tertegun sejenak sebab tiada uang sepeser pun baginya.

Namun, dia segera pergi berupaya meminjam uang sedirham, lalu pergi ke pasar membeli buah delima. Di tengah perjalanan pulang, terlihat seseorang yang jatuh sakit tergeletak di pinggir jalan maka Ali pun berhenti dan bertanya, "Hai orang tua apa yang dinginkan hatimu?" jawabnya, "Ya Ali, sejak lima hari aku tergeletak di tempat ini, banyak manusia lalu lalang di tempat ini, tiada seorang pun yang acuh padaku, padahal hatiku tergiur pada buah delima."

Maka Ali pun diam sejenak, kata hatinya, “Sebuah delima ini sengaja kubeli untuk istriku (fathimah), kalau kuberikan pada orang ini Fathimah pasti kecewa, tetapi jika tidak kuberikan berarti aku tidak menepati firman Allah SWT.”

Kemudian, delima itu pun dibelah menjadi dua, separuhnya diberikan kepada orang tua itu, dan langsung sembuh, separuh lainnya untuk Fathimah, agar ia pun segera sembuh dari sakitnya. Sesampainya di rumah, Ali malu disambut   Fathimah yang merangkul dan mendekapnya seraya berkata, "Sedihkah Anda, demi Allah yang Mahaperkasa lagi Mahaagung, ketika engkau ulurkan tangan dan memberikan buah delima kepada orang tua itu maka puaslah hatiku dan lenyaplah keinginanku pada buah delima itu,” dan Ali pun sangat gembira dengan penuturan istrinya itu.

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement