Jumat 17 Apr 2020 06:01 WIB

Paska Covid-19, Pariwisata akan Bangkit, tapi tidak Instan

Pariwisata, termasuk pariwisata halal, akan benar-benar bangkit pada 2021.

Rep: Febryan A/ Red: Irwan Kelana
Wisatawan mancanegara berjalan saat air surut di pantai Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (28/10/2019).
Foto: AHMAD SUBAIDI/ANTARA FOTO
Wisatawan mancanegara berjalan saat air surut di pantai Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (28/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, Rabu (18/3), hasil penanganan virus Corona yang dilakukan baru akan terlihat hasilnya pada April 2020. Menurutnya, terjadinya peningkatan jumlah pasien positif Corona atau Covid-19 merupakan hal lazim, sebagaimana terjadi di negara-negara lain.

Namun, berdasarkan data pemerintah per Rabu (15/4), kasus Covid-19 masih terus meningkat. Tercatat kasus positif mencapai 5.136 orang. Sebanyak 469 di antaranya meninggal dunia dan 446 sembuh.

Meski demikian sejumlah prediksi pakar bisa sedikit melegakan. Ahli kesehatan masyarakat Prof. Hasbullah Thabrany dari Universitas Indonesia, pada Jumat (3/4), memprediksi Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada Bulan Mei. Tapi dengan syarat, masyarakat harus disiplin melakukan kebijakan jaga jarak fisik dan sosial.

Direktur Utama Al Bilad Travel, Jamaluddin Mahmud pun mengatakan demikian. Demi mengembalikan kejayaan sektor pariwisata, semua pihak harus disiplin melaksanakan kebijakan pencegahan yang ditetapkan pemerintah.  

 

"Kita selalu yakin sektor pariwisata Indonesia bakal bangkit lagi setelah Corona usai," kata Jamaluddin.

Meski demikian, Jamaluddin memprediksi kebangkitannya tak akan instan. Butuh waktu pemulihan. Sebab, masyarakat akan fokus terlebih dahulu memulihkan ekonomi keluarganya yang selama corona ini terdampak cukup parah. "Kebutuhan berwisata baru akan dipenuhi setelah kebutuhan primer dicukupi." ucapnya.

Sedangkan pemilik Zaz Holliday, Dyah Ratna Haryati memperkirakan, sektor pariwisata akan sedikit mulai bergeliat pada Desember 2020 jika wabah Covid-19 sudah selesai sebelum akhir tahun. Ia meyakini, perjalanan wisata akan mulai diisi dengan perjalanan dinas instansi pemerintah maupun korporasi.  Ditambah lagi dengan perjalanan wisnus karena cuti lebaran sudah dialihkan ke akhir tahun.

Untuk benar-benar bangkit, Dyah  meyakini baru akan terjadi pada 2021. "Ketika bangkit itu aku yakin bakal melejit karena selama Corona ini orang kan udah ketahan di rumah aja," kata Dyah.

CEO  Adinda Azzahra Tour, Priyadi Abadi  juga menyampaikan optimisme demikian. Ia meyakini akan terjadi lonjakan dahsyat setelah pandemi ini berakhir. "Orang sudah gabut banget di rumah aja. Mereka sudah kangen jalan-jalan," ucapnya.

Ia meyakini, lonjakan akan terjadi baik inbound (wisman menuju Indonesia) maupun outbound (wisatawan Indonesia ke luar negeri). "Sebab, bukan hanya kita saja, penduduk luar negeri juga sudah kangen pengen jalan-jalan ke Bali, Lombok," kata Priyadi yang juga ketua Indonesia Islamic Travel Communication Forum (IITCF).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement