Ahad 19 Apr 2020 07:18 WIB

Presiden Brescia Massimo Cellino Mengaku Terinfeksi Corona

Virus corona yang menyerang Cellino kalah oleh antibodi sang presiden Brescia.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Presiden Brescia Massimo Cellino.
Foto: EPA-EFE/SIMONE VENEZIA
Presiden Brescia Massimo Cellino.

REPUBLIKA.CO.ID, BRESCIA -- Presiden Brescia Massimo Cellino mengonfirmasi telah terpapar corona bersama anaknya. Untungnya, dia sudah pulih dari infeksi virus mematikan ini tanpa pernah menyadarinya.

Informasi ini diketahui Cellino setelah menjalani tes corona. Dari hasil tes tersebut, tidak ditemukan virus corona dalam tubuhnya. Namun, ditemukan antibodi dalam sampel darahnya. Ini artinya, virus corona pernah menyerang tubuh Cellino namun akhirnya kalah oleh antibodi sang presiden.

Baca Juga

Beberapa jam usai dites, Cellino mengungkapkan mengungkapkan kepada La Repubblica, seperti dikutip Football Italia, Sabtu (19/4), tentang virus ini. Ia mengaku berada di Cagliari selama beberapa hari, setelah menjalani karantia di Brescia selama tiga pekan. Setelah itu ia mencoba ke rumah sakit untuk melakukan tes, dan hasilnya positif. Putrinya sebelumnya dinyatakan positif, sementara hasil tes putranya negatif.

Walau tak merasakan gejala batuk seperti umumnya, Cellino mengingat kondisi tubuhnya yang sempat tak prima. "Gejala yang saya rasakan yaitu kelelahan dan sakit yang berlebihan di tulang," kata Cellino, dikutip dari Football Italia.

Brescia, Bergamo dan Milan berada di Lombardy, yang merupakan episentrum dari pandemi corona di Italia. Wilayah Lombardy berkontribusi setengah jumlah kematian di seluruh Italia akibat Covid-19. Cellino merupakan presiden klub pertama di Serie A yang dinyatakan positif. Sebelumnya ada presiden klub Serie B, Pordenone, yaitu Mauro Lovisa.

Sebelum diketahui terserang corona, Cellino paling getol menyuarakan kompetisi Serie A musim ini tidak dilanjutkan. Dengan hasil tes ini, hampir bisa dipastikan tentangan dari Cellino makin kuat.

"Itu absurd kita berdiskusi soal apakah main (lagi) atau tidak. Saya beruntung punya villa di Cagliari dan satu di Miami. Tapi di Italia ada sembilan juta orang Italia hidup di bawah garis kemiskinan," ujarnya. 

Ia menegaskan, pemerintah Italia semestinya lebih dekat dengan warga yang terkena bencana. Bantuan pemerintah selama ini dinilainya belum cukup. Ia merasa malu dengan kurangnya kepekaan pemerintah Italia kepada masyarakatnya.

"Saya serius memikirkan mengambil paspor Inggris," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement