Ahad 19 Apr 2020 20:01 WIB

Biro Travel Pasrah Jika Umroh Periode Ramadhan Batal

Pelanggan sudah disosialisasikan akan potensi pembatalan umroh Ramadhan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Fakhruddin
Suasana area tawaf yang lengang di Masjidil Haram setelah Kerajaan Arab Saudi sebagai Pelayan Dua Kota Suci menghentikan sementara ibadah umrah, Jumat (6/3).
Foto: Yasser Bakhsh/Reuters
Suasana area tawaf yang lengang di Masjidil Haram setelah Kerajaan Arab Saudi sebagai Pelayan Dua Kota Suci menghentikan sementara ibadah umrah, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Atria Tours & Travel tak bisa berbuat banyak jika Kerajaan Arab Saudi memutuskan penundaan haji diperpanjang hingga Ramadhan. Atria Tours & Travel bakal mengikuti instruksi Arab Saudi yang disampaikan lewat Kementerian Agama.

"Hingga saat ini saja belum ada kepastian umroh kapan dibuka kembali sudah berdampak. Apalagi hingga Ramadhan. Bahkan haji pun juga belum ada kepastian," kata Dirut Atria Tours & Travel Haji, Zainal Abidin pada Republika.co.id, Ahad (19/4).

Zainal menyebut jamaah umroh khusus Ramadhan dari travelnya sekitar 100 orang paling banyak. Sejak corona mewabah, pelanggan sudah disosialisasikan akan potensi pembatalan umroh Ramadhan. Sehingga diharapkan pelanggan paham akan resikonya ketika membeli paket umroh.

"Memang yang berangkat tidak banyak. Sebagaimana kita maklum bahwa umroh Ramadhan bagi masyarakat Indonesia bukanlah peak season. Indikatornya load faktor pesawat tidak pernah full. Artinya seat mudah diperoleh," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Ali mengatakan Kementerian Haji Arab Saudi memprediksi umroh pada Ramadhan 90 persen akan ditutup.

Hingga Rabu (15/4) lalu, Nizar mengatakan kondisi di hotel-hotel bintang lima di Makkah masih digunakan untuk karantina orang Arab Saudi yang baru datang dari luar negeri. Hingga saat ini, Saudi masih menutup penyelenggaraan umroh demi menghindari meluasnya penyebaran virus corona. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement