Senin 20 Apr 2020 06:56 WIB

Satu Keluarga di Ponorogo Kena Corona dari Klaster Sukolilo

Cerita Satu Keluarga di Ponorogo Terpapar Corona dari Klaster Sukolilo

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Cerita Satu Keluarga di Ponorogo Terpapar Corona dari Klaster Sukolilo
Cerita Satu Keluarga di Ponorogo Terpapar Corona dari Klaster Sukolilo

jatimnow.com - Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni tidak hanya mendengarkan warganya yang telah sembuh dari Virus Corona (Covid-19). Ia juga menghubungi pasien terkonfirmasi positif Corona nomor 02.

Bupati Ipong ingin mendengarkan langsung bagaimana kehidupan pasien nomor 02 selama menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono. Percakapan itu berlangsung melalui video call.

"Alhamdulillah sehat Pak Bupati (Ipong). Ini baru selesai minum vitamin dan antibiotik," kata pasien itu kepada Bupati Ipong, Sabtu (18/4/2020).

Pasien itu melanjutkan ceritanya. Saat berangkat mengikuti Pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia di Embarkasi Haji Sukolilo, Surabaya, dia dalam kondisi sehat. Sampai di lokasi, dia dikumpulkan dengan seluruh peserta.

"Semua ngumpul di aula. Fasilatatornya banyak yang dari luar. Tapi saat itu saya tidak ada pikiran apa-apa. Apalagi saya dalam kondisi sehat," tambahnya.

Ketika pulang ke Ponorogo sekitar tanggal 18 Maret 2020, pasien ini tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Bahkan sehari setelah pulang dia mengaku masih masuk kerja. Namun pada 23 Maret timbul gejala panas dingin. Dia mengaku melakukan rontgen dan hasilnya masih bagus.

"Akhirnya saya melakukan isolasi secara mandiri di rumah. Karena dokter juga menyarankan isolasi di rumah selama 14 hari," tuturnya.

Akan tetapi, lima hari kemudian muncul gejala batuk serta sesak nafas. Karena itu dia memilih untuk diisolasi di RSUD dr Harjono.

"Hari kelima di rumah sakit saya sudah ada perubahan. Semua gejala berangsur-angsur berkurang. Hari kelima sudah fit, tidak pakai oksigen. Infus juga dilepas. Pakai obat pil," ungkapnya.

Ketika ditanya oleh Bupati Ipong apa kegiatannya selama diisolasi di RSUD dr Harjono, pasien ini mengaku terus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sejumlah referensi tentang penyakit yang dideritanya juga rajin ia baca.

"Saya baca beritanya. Saya baca yang sembuh-sembuh. Pokoknya yang bikin happy saya lakukan," jelasnya.

Meski begitu, pasien ini mengaku sempat sedih ketika istrinya ternyata tertular hingga istrinya menyusul diisolasi. Tidak hanya itu, anak satu-satunya pun harus diisolasi.

"Ini saya sama istri saya yang sudah terkonfirmasi positif. Anak saya juga ikut, tapi statusnya masih PDP. Mohon doanya," tambahnya.

Dia menyebut, untuk istrinya sudah 14 hari diisolasi bersama dirinya. Sedangkan sang anak baru 4 hari.

"Kondisinya sehat semua. Untuk istri saya sudah lepas infus juga," ucapnya.

Dia berpesan kepada masyarakat untuk tidak panik. Namun tetap menjaga kondisi, menjaga kebersihan diri. Pesan lainnya, jika mengalami demam atau batuk tidak sewajarnya langsung ke rumah sakit.

"Tidak perlu malu biar pengobatannya lebih cepat. Jangan bohong kalau ada riwayat kontak (dengan pasien positif Corona)," pungkasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement