Senin 20 Apr 2020 16:10 WIB

Menengok Tradisi 'Zakat' Zaman Pra-Islam

Dalam syariat Nabi Musa AS, misalnya, zakat sudah dikenal.

Ilustrasi Zakat
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zakat adalah salah satu dari rukun Islam. Ibadah ini tak hanya bernilai pahala bagi seorang insan beriman yang mengamalkannya. Zakat juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Sebab, dengan berzakat terjadi interaksi yang empatis sekaligus simpatis antara orang berpunya dan orang papa.

Menurut Ahmad Azhar Basyir, zakat ternyata sudah pernah dilaksanakan sebelum kedatangan risalah Nabi Muhammad SAw. Kegiatan donasi yang dilakukan yang semacam zakat telah dikenal bangsa-bangsa kuno di Asia.

Baca Juga

Hal ini terjadi atas adanya pandangan hidup di kalangan bangsa-bangsa Timur, meninggalkan kesenangan duniawi merupakan perbuatan terpuji dan bersifat kesalehan.

Sebaliknya, memiliki kekayaan duniawi akan menghalangi orang untuk memperoleh kebahagiaan hidup di surga.

 

Dalam syariat Nabi Musa AS, zakat sudah dikenal, tetapi hanya dikenakan terhadap kekayaan yang berupa binatang ternak, seperti sapi, kambing, dan unta. Zakat yang wajib dikeluarkan adalah 10 persen dari nisab yang ditentukan.

Bangsa Arab jahiliyah mengenal sistem sedekah khusus, sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah Al-An'am ayat 136.

Artinya, "Dan mereka menyediakan sebagian hasil tanaman dan hewan (bagian) untuk Allah sambil berkata menurut persangkaan mereka, 'Ini untuk Allah dan yang ini untuk berhala-berhala kami.' Bagian yang untuk berhala-berhala mereka tidak akan sampai kepada Allah, dan bagian yang untuk Allah akan sampai kepada berhala-berhala mereka. Sangat buruk ketetapan mereka itu."

Ya, orang-orang Jahiliyah menyisakan dari hasil panen atau peternakan mereka untuk berdonasi. Akan tetapi, donasi ini hanya berdasarkan syak-wasangka mereka, bukan risalah wahyu dari Allah SWT. Lebih buruk lagi, mereka menyisihkan hartanya untuk dipersembahkan kepada berhala-berhala. Tindakan ini tak lebih daripada kemusyrikan belaka.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement