Selasa 21 Apr 2020 14:45 WIB

Hotel Salak Jadi Wisma Tenaga Medis

Tenaga medis menang dianjurkan untuk tidak pulang ke rumah usai bertugas.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menyiapkan wisama bagi tenaga medis di Kota Bogor. Pemkot Bogor akan memanfaatkan Hotel Salak, Bogor Tengah, sebagi tempat istirahat bagi para tenaga medis.

"Persiapan wisma tenaga medis, kemungkinan besar di Hotel Salak," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat saat ditemui di Posko Criris Center Covid-19 di Kota Bogor, Selasa (21/4).

Baca Juga

Ade menuturkan, tenaga medis menang dianjurkan untuk tidak pulang ke rumah usai bertugas dalam menagani virus corona atau Covid-19. Untuk itu, mereka membutuhkan tempat peristirahatan.

"Nilainya tidak mahal tetapi nyaman untuk tenaga medis sehingga bisa pulih, imun-nya termasuk kebutuhan makannya," tutur dia.

Ade menjelaskan, telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mengusulkan anggaran untuk kebutuhan tersebut. Demikian, Hotel Salak dapat secepatnya dipergunakan untuk para tenaga medis.

Ade menyatakan, wisma tenga medis dapat dimasukkan dalam pos anggaran penaganan Covid-19 sebesar Rp 238 miliar yang meliputi, peningkatan sarana prasarana RSUD Kota Bogor dan pengadaan alat kesehatan (Alkes). Bahkan, selama Covid-19, pihaknya juga dapat mempergunakan pos anggaran belanja tidak terduga (BTT) Rp 115 miliar.

"Saya minta diusulkan, berapa yang bisa dihimpun dan dialihkan. Karena ini menggeser-geser angka saja," kata Ade yang juga Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bogor itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement