Selasa 21 Apr 2020 15:28 WIB

21 Peserta Ijtima Ulama Dikarantina di BLK Temanggung

Sebanyak 21 warga Kabupaten Temanggung peserta ijtima' ulama di Gowa dikarantina

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah peserta Ijtima Ulama Asia berjalan ke lokasi perkemahan di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/3/2020). Sebanyak 21 warga Kabupaten Temanggung peserta ijtima' ulama di Gowa dikarantina. Ilustrasi.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Sejumlah peserta Ijtima Ulama Asia berjalan ke lokasi perkemahan di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/3/2020). Sebanyak 21 warga Kabupaten Temanggung peserta ijtima' ulama di Gowa dikarantina. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG - Sebanyak 21 warga Kabupaten Temanggung peserta ijtima' ulama di Gowa Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu menjalani karantina. Mereka dikarantina di Asrama Balai Latihan Kerja Kabupaten Temanggung setelah hasil tes cepat (rapid test) mereka reaktif.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung Gotri Wijianto mengatakan pada Senin (20/4) sebanyak 64 orang dari 86 orang peserta ijtima' ulama di Gowa telah menjalani tes cepat. "Dari sejumlah orang yang menjalani tes cepat tersebut, 22 di antaranya hasilnya reaktif. Kemudian 21 orang dikarantina di BLK Temanggung dengan status orang tanpa gejala (OTG) dan seorang dirujuk ke RSUD Temanggung dengan status pasien dalam pengawasan (PDP)," katanya di Temanggung, Selasa.

Baca Juga

Gotri menyebutkan dari 86 peserta ijtima' ulama di Gowa yang terdaftar dari Temanggung tersebut kemungkinan masih bisa bertambah. Ini karena ada yang berangkat sendiri atau ikut rombongan dengan kabupaten lain.

Gotri menuturkan hari ini pemeriksaan dilanjutkan dengan pengambilan swab kepada semua warga yang dikarantina di BLK tersebut. Pengambilan swab dilakukan oleh tenaga analis laborat puskesmas dan dokter ahli dari RSUD Kabupaten Temanggung.

Sebanyak 22 orang yang hasil tes cepatnya reaktif yakni dari Kecamatan Temanggung 4 orang, Ngadirejo 3 orang, Bansari 1 orang, Bulu 3 orang, Jumo 4 orang, Parakan 3 orang, Tembarak 3 orang, dan Gemawang 1 orang . "Pada hari ini kami melanjutkan pemeriksaan rapid test kepada 22 peserta ijtima' ulama yang lainnya dan juga tracking terhadap kontak erat yaitu keluarga reaktif rapid test," katanya.

Gotri mengimbau seluruh masyarakat Temanggung agar jangan panik dan jangan ada stigma negatif pada penderita Covid-19. "Jangan dikucilkan, jangan ada penolakan pemakaman jenazah," jelasnya.

"Mereka saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah, justru harus kita bantu dan kita beri semangat. Penderita COVID-19 bukan sebuah aib. Mari bersama-sama berempati, yang sehat membantu yang sakit, yang sakit tetap sabar dan ikuti SOP perawatan medis," katanya.

Gotri juga meminta semua orang harus jujur bagi yang mengenal dan merasa pernah ada kontak dengan mereka yang positif Covid-19. Ia menekankan untuk tidak panik, lakukan isolasi mandiri, dan jaga kesehatan juga daya tahan tubuh agar tetap baik. Setelah itu, lanjut Gotri, melaporkan secara mandiri atau memberikan informasi kepada gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung melalui gugus tugas yang ada di desa maupun yang ada di kecamatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement