Sabtu 25 Apr 2020 12:53 WIB

Haji adalah Arafah

Tanpa wukuf di Arafah, haji tidak sah menurut hukum Islam.

Haji adalah Arafah. Foto udara saat jamaah haji dari berbagai negara  memadati Jabal Rahmah saat berwukuf di Padang Arafah, Mekkah, Arab Saudi
Foto: Umit Bektas/Reuters
Haji adalah Arafah. Foto udara saat jamaah haji dari berbagai negara memadati Jabal Rahmah saat berwukuf di Padang Arafah, Mekkah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — ”Al-Hajju Arafah (haji adalah Arafah)," demikian sabda Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Tarmizi, Abu Dawud dan Ibnu Majah. Padang Arafah terletak pada 750 kaki di atas permukaan laut. 

Di padang yang berjarak sekitar 25 kilometer dari Mekkah itulah Nabi menyampaikan khutbatul wada' atau khutbah perpisahan (terakhir) tentang inti ajaran Islam. Apa yang telah disabdakan oleh Nabi itu menunjukkan bahwa wukuf di Arafah, yaitu berdiam sejenak -- sambil zikir, tahmid, tahlil, dan seterusnya -- di salah satu wilayah yang berdekatan Jabal Rahmah, merupakan salah satu rukun haji yang harus dijalankan oleh umat Islam. 

Baca Juga

Tanpa wukuf di Arafah, haji tidak sah menurut hukum Islam. Semua imam mazhab dalam Islam sepakat bahwa wukuf dimulai pada hari kesembilan bulan Dzulhijah tiap tahun dan berakhir pada hari raya Idul Adha.

Terletak sekitar 25 kilometer dari Mekkah, Arafah adalah suatu padang pasir yang gersang tanpa tetumbuhan selama berabad-abad. Sekarang Pemerintah Arab Saudi berusaha menghijaukannya, sehingga suasana panas terik yang menyengat berubah menjadi tidak terlalu panas. Di tengah padang pasir itu terlihat bukit-bukit kecil yang dinamakan Jabal Rahmah.

photo
Jamaah haji menuruni Jabal Rahmah saat berwukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/8). Sekitar 2 juta jamaah haji dari berbagai negara berwukuf di tempat ini sebagai salah satu syarat sah berhaji. - (Amr Nabil/AP)

" Di sini, menurut riwayat, Adam dan Hawa bertemu kembali setelah terpisah jauh sejak mereka berdua terusir dari surga. Mungkin itu sebabnya perbukitan itu disebut Jabal Rahmah. Karena dalam pertemuan yang penuh rahmat itu, Adam dan Hawa saling mengenal dan memahami keadaan masing-masing. Dari pengetahuan mereka tentang hal tersebut, lahirlah keluarga dan kehidupan sosial yang pertama di dunia.

Padang Arafah yang luasnya sekitar 3,5 Km x 3,5 Km, sekarang oleh pemerintah Arab Saudi sudah dilengkapi infrastruktur canggih dengan jalan-jalan lebar beraspal dan ditumbuhi pohon-pohon rindang. Di bagian tengah lokasi ini terdapat tiang-tiang air setinggi tiang listrik yang di tengahnya terdapat sprayer atau penyemprot kecil yang dapat menyemburkan air halus. 

Setiap tahun, ketika jutaan jamaah wukuf di padang ini, tiang-tiang air itu dihidupkan. Kawasan yang disemprot uap air itu menjadi sejuk dan nyaman sehingga risiko jamaah terkena heat stroke (sengatan matahari) dapat dikurangi. Di samping itu, tersedia air yang cukup untuk berwudhu serta keperluan-keperluan lainnya.

Ketika melakukan wukuf di Arafah, jamaah haji dianjurkan melakukan shalat zhuhur dan ashar serta maghrib dan isya secara qashar (pemendekan rakat shalat wajib) dan jamak taqdim (penggabungan pelaksanaan shalat). Di sela-sela itulah, jamaah bertalbiah, bertahmid, berdoa dan membaca Alquran sebanyak-banyaknya. Mereka diutamakan melakukannya di terik matahari Arafah, bukan untuk memanggang badan, melainkan untuk memperoleh hikmah yang dalam dari suatu kepatuhan yang mutlak kepada Allah SWT. 

 

sumber : Arsip Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement