REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya akan mengirim bantuan peralatan medis, termasuk pakaian pelindung dan masker, ke Amerika Serikat (AS). Hal itu diharapkan dapat membantu Negeri Paman Sam menangani wabah Covid-19.
“Pada saat negara-negara maju meminta dukungan Turki, kami telah menawarkan bantuan dukungan kami untuk geografi yang luas, dari Balkan ke Afrika. Yang paling terbaru, kami mengirim bantuan medis ke AS pada Selasa, yang terdiri dari masker bedah, masker N95, jas hazmat, dan disinfektan,” kata Erdogan seusai pertemuan kabinet pada Selasa (28/4).
Dia menyebut bantuan dikirim menggunakan pesawat militer Turki. AS masih menghadapi peningkatan kasus Covid-19. Saat ini terdapat lebih dari satu juta kasus positif corona di negara tersebut. Sementara, korban meninggal telah mencapai 56.521 jiwa.
Turki menghadapi situasi serupa. Dalam 24 jam terakhir, ia melaporkan 2.131 kasus baru Covid-19. Saat ini, jumlahnya menjadi 112 ribu kasus. Korban meninggal akibat Covid-19 di negara itu telah mencapai 2.900 jiwa.
Erdogan mengatakan akan menerapkan lockdown selama tiga hari di 31 kota pada Jumat (1/5) mendatang. Lockdown akhir pekan itu akan berlanjut hingga pasca-Idul Fitri. Erdogan menyebut jadwal untuk kembali normal akan segera diumumkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
