Selasa 28 Apr 2020 18:52 WIB

Pengakuan Musuh: Nabi Muhammad Manusia Terbaik

Meski tak mau masuk Islam, musuh ini mengakui Nabi Muhammad manusia terbaik.

Pengakuan Musuh: Nabi Muhammad Manusia Terbaik. Foto: Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)
Pengakuan Musuh: Nabi Muhammad Manusia Terbaik. Foto: Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sepulang dari Perang Dzatur-Riqa, Nabi Muhammad duduk sendirian di bawah sebatang pohon. Ghaurats Ibnul Harits melihat saat itulah kesempatan emas untuk membunuh beliau.

Ghaurats mendekat dan diacungkannya pedang ke arah wajah Nabi Muhammad. Dengan siap menantang, ia bertanya, "Siapa yang dapat melindungimu dariku?"

Baca Juga

Dengan yakin dan tenang, Nabi Muhammad menjawab, "Allah."

Tiba-tiba saja pedang di tangan Ghaurats itu jatuh. Nabi kemudian memungutnya dan mengacungkannya ke arah Ghaurats lalu bertanya, "Sekarang siapa yang dapat melindungimu dariku?"

"Maafkanlah saya," pinta orang itu.

"Ucapkanlah, 'Asyhadu ala ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah."

Ghaurats tidak bersedia mengucapkannya, namun ia berjanji bahwa ia tidak akan memerangi Nabi Muhammad atau membantu kaum yang memerangi beliau. Nabi Muhammad kemudian membiarkan Ghaurats pergi.

Dia mendatangi kabilah Ghathfan dan Muharib. Kepada mereka, ia berkata, "Aku baru saja bertemu manusia terbaik." (HR Bukhari dan Muslim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement