Selasa 28 Apr 2020 22:06 WIB

Istana Topkapi Turki, Wisata Sejarah Digemari Jamaah Umroh

Istana Topkapi Turki digemari jamaah umroh dengan koleksi sejarahnya.

Istana Topkapi Turki digemari jamaah umroh dengan koleksi sejarahnya.  Istana Topkapi, Turki.
Foto: Todayszaman.com
Istana Topkapi Turki digemari jamaah umroh dengan koleksi sejarahnya. Istana Topkapi, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, Selain Hagia Sophia, di Turki juga terdapat benda peninggalan sejarah, yaitu Istana Topkapi. Istana ini menjadi salah satu destinasi favorit para jamah umroh plus atau wisatawan Muslim dari berbagi negara, termasuk Indonesia. 

Istana Topkapi dulunya merupakan kediaman resmi dan pusat pemerintahan Turki Ottoman selama kurang lebih 400 tahun. Istana ini terletak persis di tepi pantai pada titik pertemuan antara Selat Bosphorus, Tanjung Tanduk Emas (Golden Horn), dan Laut Marmara.

Baca Juga

Marlise Simons dalam tulisannya yang berjudul "Center of Ottoman Power" menjelaskan, istana ini merupakan sebuah kompleks yang terdiri atas empat halaman utama yang dilengkapi dengan beberapa bangunan kecil.  

Dalam bahasa Turki, topkapi berarti 'gerbang meriam'. Istana Topkapi dapat disebut sebagai karya terbesar Kesultanan Turki Ottoman di bidang arsitektur. Pembangunan istana ini dilakukan pada 1459, yakni pada masa pemerintahan Sultan Mehmed II. Pembangunan istana ini awalnya didasari karena keinginan Sultan yang ingin memiliki kediaman yang berbeda dengan sebelumnya.  

Sejak pertama kali dibangun, Istana Topkapi terus mengalami berbagai perubahan dan renovasi sampai 1850.

Dilansir dari Top Capou (i.e. Top Kap?), Constantinople, Turkey, renovasi besar pertama dilakukan pada 1509 setelah bencana gempa bumi dan renovasi besar lainnya dilakukan pada 1665 akibat kebakaran.  

Pada masa pemerintahan Sultan Abd al-Majid I (1839-1861), Istana Topkapi pernah ditelantarkan. Ketika itu sultan lebih memilih tinggal di Istana Dolmabahce. Kondisi tersebut terus berlangsung hingga pemerintahan Turki merenovasi dan mengubahnya menjadi museum pada 3 April 1924. Sejak saat itu, Istana Topkapi beralih fungsi menjadi musem setelah ratusan tahun menjadi istana kerajaan. 

Museum Topkapi menyimpan banyak benda peninggalan sejarah dan yang paling menarik adalah benda-benda milik Nabi Muhammad SAW. Benda-benda tersebut tersimpan rapi di Ruang Relikui Suci yang menjadi objek utama kunjungan wisatawan.

Di Istana Topkapi pengunjung dapat menyaksikan tempat celak milik Rasulullah, jejak kaki, pedang, jubah, hingga rambut Rasulullah. Selain itu, terdapat pula benda-benda peninggalan para sahabat Rasul yang utama (Khulafa ar-Rasyidin).

Seluruh benda peninggalan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya ditempatkan di ruangan yang terpisah dari bangunan utama Istana Topkapi dan berada di ruangan khusus yang disebut Paviliun Relikui Suci.

Di samping relikui Rasulullah dan para sahabat, Istana Topkapi juga menyimpan banyak relikui tokoh-tokoh terkenal lain dalam sejarah Islam. Beberapa di antaranya yang bisa disebutkan adalah potongan serban Syekh Abd al-Qadir al-Jailani, mangkuk Nabi Ibrahim, tongkat Nabi Musa, pedang Nabi Daud, serban Nabi Yusuf, serta jubah dan sajadah Fatimah az-Zahra.

Dari semua peninggalan tersebut, yang paling mengejutkan adalah relikui potongan tangan kanan milik Yohannes Pembaptis yang dikenal dalam sejarah Kristen. Menurut cerita, dulu tangan kanan itulah yang dipakai untuk membaptis Yesus di Sungai Yordan.

Sejarah juga menyebutkan bahwa Yohannes Pembaptis dipenggal Raja Herodes dari kerajaan Romawi. Relikui tersebut dibawa ke Istanbul dari Antiokia pada masa kekuasaan Konstantin VII. 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement