Rabu 29 Apr 2020 01:45 WIB

Negara Arab Mulai Longgarkan Jam Malam

Sejumlah bisnis komersial juga mulai dijalankan kembali di negara Arab.

Sejumlah bisnis komersial juga mulai dijalankan kembali di negara Arab (Foto: ilustrasi negara arab)
Foto: Wikimedia Commons
Sejumlah bisnis komersial juga mulai dijalankan kembali di negara Arab (Foto: ilustrasi negara arab)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Beberapa wilayah dari enam negara Arab di kawasan Tekuk mulai memperlonggar jam malam. Hal ini dilakukan bertepatan dengan dimulainya bulan suci Ramadhan.

Oman mengizinkan sejumlah bisnis komersial untuk dibuka kembali, termasuk pertukaran uang. Kebijakan ini diterapkan karena beberapa negara Teluk mulai memperlonggar pembatasan yang diberlakukan untuk memerangi virus COVID-19, melansir reuters, Selasa (28/4).

Baca Juga

Toko-toko reparasi mobil, kapal dan suku cadang, serta toko yang menjual barang-barang elektronik dapat beroperasi kembali. Beberapa wilayah dari enam negara Arab di kawasan Teluk, telah memperlonggar jam malam bertepatan dengan dengan dimulainya bulan suci Ramadhan.

Tak hanya Oman, pusat bisnis Dubai juga sudah mengizinkan pusat perbelanjaan, restoran, dan kafe untuk beroperasi dengan kapasitas 30 persen. Pemerintahan setempat juga sudah menginstruksikan warga untuk memakai masker wajah saat berada di luar rumah maupun di tempat-tempat umum.

Ibukota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, juga sudah mengeluarkan pedoman bagi mal-mal untuk mempersiapkan dimulainya kembali bisnis. Termasuk staf untuk tes COVID-19, dan memasang pemindai termal.

Kasus-kasus virus corona di wilayah Teluk pada awalnya terkait dengan perjalanan tetapi negara-negara meningkatkan pengujian setelah melaporkan peningkatan jumlah infeksi di antara pekerja migran berpenghasilan rendah yang tinggal di tempat sempit. Pemerintah negara Arab di kawasan Teluk juga masih memulangkan warga dari luar negeri.

Bahrain mengatakan pada hari Selasa pihaknya telah menerbangkan pulang lebih dari 3.800 warga negara dari negara-negara Arab, Iran, India, Rusia, Pakistan dan Turki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement