Rabu 29 Apr 2020 17:28 WIB

Putri Basmah Minta Raja Salman Membebaskannya dari Penjara

Putri Basmah mengeluh kesehatannya yang semakin memburuk.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Putri Basmah Minta Raja Salman Membebaskannya dari Penjara.
Foto: wikipedia
Putri Basmah Minta Raja Salman Membebaskannya dari Penjara.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putri Basmah binti Saud bin Abdulaziz Al Saud (55 tahun) dari Kerajaan Arab Saudi meminta pamannya, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan sepupunya Mahkota Mohammed bin Salman, membebaskannya dari penjara. Permintaan tersebut ia lakukan karena mengeluh kesehatannya yang semakin memburuk.

Putri Basmah meminta kemurahan hati Raja Salman dan Putra Mahkota di bulan suci Ramadhan. Permohonan tersebut dilakukannya pada Senin lalu dan merupakan permintaan kedua di bulan ini.

Baca Juga

"Pekan ini, umat Islam di seluruh dunia memulai bulan suci Ramadhan yang sebagian besar dari kita akan menghabiskan waktu bersama keluarga, bahkan jika sangat terbatas karena pandemi yang sedang berlangsung," tulisnya di Twitter-nya.

"Aku, akan menghabiskan bulan (Ramadhan ini) di penjara al-Hair kecuali (jika) pamanku, Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdul Aziz al Saud dan sepupuku, Putra Mahkota Mohammed bin Salman al Saud, memutuskan mengeluarkanku," katanya.

Basmah mengaku telah dibawa bersama satu orang putrinya tanpa tuduhan atau investigasi. Dia juga mengaku saat ini kesehatannya dalam keadaan sangat kritis.

Karena itu, Basmah mendesak rasa keadilan dan kemurahan hati Raja dan Putra Mahkota di bulan Ramadhan ini. Dilansir dari Middle East Eye, pernyataan tersebut diposting di akun Twitter resmi Putri Basmah dalam bahasa Inggris dan Arab.

Dia juga mengklarifikasi pernyataan pertamanya dua pekan lalu telah dihapus karena pelanggaran akun. Semua postingannya mulai sekarang akan diterbitkan oleh kantor medianya.

Putri Basmah adalah anak bungsu dari mantan raja Saud bin Abdulaziz al-Saud, raja kedua Arab Saudi dan cucu dari Ibn Saud, pendiri dan raja pertama Arab Saudi. Dia telah membangun reputasi sebagai anggota keluarga kerajaan Saudi yang vokal. Di masa lalu, Putri Basmah menyerukan negara itu mengadopsi monarki konstitusional, mengkritik polisi agama, dan berbicara tentang isu hak-hak perempuan dan kemanusiaan.

Dalam wawancara Januari 2018 dengan BBC Arab, yang diyakini sebagai penampilan media terakhirnya, Basmah mendesak Arab Saudi mengakhiri intervensi militernya di Yaman. Berita penahanannya muncul hanya beberapa pekan setelah sejumlah pangeran Saudi ditangkap sebagai bagian dari pembersihan massal oleh Mohammed bin Salman. 

Kerabat sejumlah tahanan politik Saudi juga menyerukan agar orang yang mereka cintai dibebaskan di bulan Ramadhan ini. Mereka khawatir pandemi Covid-19 mungkin menyebar di pusat-pusat penahanan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement