Kamis 30 Apr 2020 06:20 WIB

Saudi Buka Pusat Perbelanjaan dengan Pembatasan Ketat

Pusat perbelanjaan di Saudi buka mulai pukul 09.00 sampai 17.00 waktu setempat.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Saudi Buka Pusat Perbelanjaan dengan Pembatasan Ketat. Foto ilustrasi.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Saudi Buka Pusat Perbelanjaan dengan Pembatasan Ketat. Foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Toko-toko ritel Saudi dan pusat-pusat perbelanjaan telah dibuka kembali, Rabu (29/4). Mereka akan membuka toko mulai pukul 09.00 sampai 17.00 waktu Saudi.

Dilansir di Arab News, toko-toko ritel dan pusat perbelanjaan tersebut menerapkan serangkaian aturan yang ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pembeli harus menjalani pemeriksaan suhu badan di pintu-pintu masuk toko. Pengunjung yang menunjukkan suhu badan lebih dari 38 derajat Celsius akan segera dibawa ke pusat medis terdekat.

Baca Juga

Begitu juga dengan pegawai perusahaan komersial, mereka juga harus melakukan pemeriksaan suhu badan sebelum bergantian shift. "Mereka juga melarang pelanggan melakukan tes pada produk kosmetik dan parfum, menutup lift, dan menggunakan eskalator dengan tanda di lantai untuk menguraikan langkah-langkah jarak sosial," kata juru bicara Kementerian Perdagangan dan Investasi, Abdulrahman al-Hussein.

Di dalam toko, pembeli juga akan diminta menjaga jarak dua meter satu sama lain serta memakai masker wajah ataupun sarung tangan saat menenteng belanjaan. Pembeli juga tidak disarankan membawa orang lain saat berbelanja.

Kemudian, anak-anak di bawah usia 15 tahun tidak diizinkan masuk ke pusat perbelanjaan dan toko-toko ritel. Sementara itu, orang tua dan orang-orang dengan penyakit kronis, seperti jantung, paru-paru dan penyakit ginjal, dan mereka yang memiliki kondisi tubuh rentan disarankan tetap di dalam rumah.

Menurut al-Hussein, selama masa pandemi ini banyak warga yang berbelanja daring. Ia juga menerima keluhan sebanyak 12 ribu laporan keterlambatan pengiriman sejak awal Ramadhan.

"Kami bekerja dengan otoritas dan pihak terkait untuk mencari solusi cepat dan efektif," kata al-Hussein. 

Di sisi lain, perusahaan kontraktor dan pabrik juga kembali melanjutkan kegiatan tanpa batasan waktu. Kerajaan ini memiliki total 9.000 pabrik, sekitar 3.000 di antaranya telah bekerja dengan kapasitas produksi penuh untuk menyediakan makanan dan produk farmasi.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral, Mazen al-Hammad, mengatakan, ada 50 pabrik medis di Kerajaan Saudi bersama dengan tujuh pabrik yang mengerjakan pembuatan alat pernapasan. "Kami saat ini memiliki perangkat yang diproduksi secara lokal yang telah digunakan di rumah sakit," ujarnya.

Arab Saudi mencatat 21.402 kasus Covid-19 dengan 18.292 di antaranya adalah kasus aktif. Sementara itu, pasien sembuh sebanyak 2.953 orang dan korban meninggal dunia sebanyak 157 orang. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammed al-Abd al-Aly, menekankan, krisis belum berakhir. Pihaknya mendesak orang-orang terus mematuhi langkah-langkah pencegahan dan menghindari keramaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement