REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) telah menandatangani kesepakatan dengan Badan Bantuan dan Proyek PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk menyediakan perlengkapan dan peralatan medis UNRWA agar mereka dapat menangani wabah virus corona (Covid-19) di Jalur Gaza, Palestina.
Perjanjian tersebut ditandatangani Penasihat di Diwan Malaki (Royal Court) sekaligus Supervisor General KSrelief, Dr Abdullah Al Rabeeah, dan Philippe Lazzarini dari pihak UNRWA.
Dilansir di Saudi Gazette, Jumat (1/5), kesepakatan dilakukan melalui pertemuan virtual yang diadakan antara kedua belah pihak pada Kamis (30/4).
Dalam sebuah pernyataan pers, Al Rabeeah mengatakan bahwa perjanjian itu akan memberikan manfaat pada dua juta orang. Menurutnya, perjanjian tersebut mencakup penyediaan semua peralatan medis yang diperlukan dan persediaan alat pelindung.
Peralatan medis itu termasuk mesin ultrasound, monitor pasien, pompa infus, pulse oximeter (alat untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah dan detak jantung), alat pengangkut pasien, masker N95, obat-obatan, dan antibiotik.
Kesemuanya ini akan memenuhi kebutuhan tim medis guna menangani wabah Covid-10 di Jalur Gaza.
Al Rabeeah menambahkan, bahwa perjanjian itu menegaskan peran utama Kerajaan Arab Saudi dalam meringankan penderitaan semua orang di seluruh dunia.
Menurutnya, hal itu juga mencerminkan perhatian dan keinginan Arab Saudi untuk memanfaatkan potensi dan sumber daya guna melayani kasus-kasus kemanusiaan bekerja sama dengan lembaga-lembaga dan organisasi PBB serta masyarakat internasional.
Dia juga mengungkapkan, bahwa Saudi telah memberikan senilai total 6,4 miliar dolar sebagai bantuan kepada Palestina, dengan senilai 250 juta dolar AS dialokasikan untuk UNRWA.
Al Rabeeah mencatat bahwa perjanjian itu ditandatangani mengikuti arahan dari Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad Bin Salman untuk membantu semua negara dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
