Ahad 03 May 2020 08:52 WIB

Pertamina Pastikan SPBU Tetap Optimal

Selama April, terjadi penurunan konsumsi BBM hingga 28 persen.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Petugas SPBU menunggu konsumen di SPBU COCO Pertamina, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/4). PT Pertamina (Persero) mencatat selama penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB), permintaan BBM di kota-kota besar mengalami penurunan di atas 50 persen dan penurunan tertinggi ada di kota Jakarta dan Bandung yang mencapai 60 persen
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Petugas SPBU menunggu konsumen di SPBU COCO Pertamina, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/4). PT Pertamina (Persero) mencatat selama penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB), permintaan BBM di kota-kota besar mengalami penurunan di atas 50 persen dan penurunan tertinggi ada di kota Jakarta dan Bandung yang mencapai 60 persen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) terus mengalami penurunan. Namun demikian, Pertamina tetap beroperasi secara penuh, bahkan meningkatkan layanan bagi konsumen.

Salah satunya melalui program Gerakan Masjid Bersih (GMB) yang bekerja sama dengan PT Unilever Indonesia. "Program ini meningkatkan layanan kebersihan di 243 masjid dan musholla yang berada di area SPBU di Provinsi Sumatera Utara. Yaitu melalui kegiatan bersih-bersih masjid dan mushalla," ujar Unit Manager Comm Rel & CSR, M Roby Hervindo, seperti dalam siaran pers yang diterima Ahad (3/5).

Baca Juga

Selain peningkatan layanan kebersihan di SPBU, Pertamina juga melakukan peningkatan protokol pencegahan Covid-19. Di antaranya dengan membagikan 2.478 unit alat pelindung wajah (face shield) kepada seluruh petugas SPBU di Sumut.Peningkatan layanan ini, tetap dilakukan Pertamina meski penjualan BBM terus menurun selama pandemi. 

Selama April 2020, tercatat 28 persen penurunan penyaluran BBM dibandingkan konsumsi normal untuk BBM jenis bensin atau gasoline (Premium, Pertalite, dan Pertamax Series). Di Provinsi Sumut, realisasi penyaluran hanya mencapai 3,5 juta liter per hari. Padahal dalam kondisi normal, konsumsi bisa mencapai lebih dari 5 juta liter per hari.

Kondisi serupa terjadi pada BBM jenis diesel atau gasoil (Bio Solar, Dex Series). Konsumsinya turun 21 persen atau menjadi sebesar 2,5 juta liter per hari. Dibandingkan konsumsi harian normal sebesar 3 juta liter per hari.

"Peningkatan konsumsi hanya terjadi pada sektor elpiji, khususnya elpiji subsidi 3 kg. Selama April, penyaluran meningkat 2 persen atau setara 422 ribu tabung per hari. Sementara rerata konsumsi normal sekitar 417 ribu tabung perhari," ujar Roby. 

Adapun elpiji nonsubsidi, mengalami nasib serupa dengan BBM yaitu turun 15 persen. Untuk mendorong masyarakat mampu tidak beralih menggunakan elpiji subsidi, Pertamina memberikan potongan harga hingga 25 persen untuk isi ulang dan pembelian Bright Gas 5,5 Kg serta 12 Kg, dengan pemesanan melalui call center 135.

Selain itu, selama bulan Ramadhan ini, Pertamina juga memberikan program loyalty konsumen. Berupa cashback 30 persen maksimal Rp 20 ribu untuk pembelian Pertamax Series dan Dex Series melalui transaksi non tunai dari aplikasi My Pertamina.

“Pertamina juga telah meluncurkan layanan Pertamina Delivery Services (PDS), untuk kemudahan konsumen. Cukup menelepon call center 135, produk BBM, Bright Gas dan pelumas Pertamina diantarkan ke alamat konsumen. Gratis ongkir, berlaku hingga 31 Mei 2020," tutup Roby.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement