PURWAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Beragam destinasi wisata telah tersedia di Kabupaten Purwakarta mulai wisata air, alam hingga wisata religi yang tersebar 17 kecamatan yang ada di wilayah ini.
Khusus wisata religi terdapat Tajug Gede Cilodong yang menjadi ikon baru di Purwakarta. Berdiri di atas lahan seluas 10 hektare, Tajug Gede Cilodong menyuguhkan segala keindahan dan keuninkan dibandingkan masjid lain.
Salah satu hal itu adalah terdapat bedug untuk menandakan tibanya waktu salat sebelum azan dikemundangkan. Namun bedug yang ada di sana tidak seperti di tajug atau masjid pada umumnya yang berjumlah satu buah saja, di Tajug Gede Cilodong terdapat sembilan bedug yang ukurannya cukup besar.
AYO BACA : Demi Wisatawan, Pemkab Purwakarta Solek Tajug Gede Cilodong
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Tajug Gede Cilodong Kabupaten Purwakarta, Dedi Mulyadi menjelaskan keberadaan sembilan bedug tersebut.
Ia mengatakan, hadirnya bedug berjumlah 9 ini adalah menunjukan beberapa hal, pertama lambang dalam kehidupan manusia yang memiliki 9 tingkatan, dan kedua adalah menunjukan bahwa angka hanya ada 9.
"Kalau angka 10 dan seterusnya itu adalah perpaduan angka, paling tinggi yah angka 9," kata dia, Rabu (6/5/2020).
AYO BACA : Malam Minggu, Tajug Gede Cilodong Purwakarta Dipadati Ribuan Wisatawan
Selain itu, angka 9 itu adalah simbol Wali Songo, penyebar agama Islam di tanah Jawa.
"Inilah kualitas-kualitas angka yang menjadi dasar kenapa di Tajug Gede Cilodong bedugnya ada 9, bahkan jumlah muazin juga ada 9 orang," kata mantan Bupati Purwakarta dua periode itu.
Selain itu, Dedi juga menyebut hadirnya Tajug Gede Cilodong digagas sejak dirinya masih menjabat bupati pada 2015 lalu.
"2016 peletakan batu pertama dan 2017 mulai dibangun," ujar dia.
AYO BACA : Demi Wisatawan, Pemkab Purwakarta Solek Tajug Gede Cilodong
Ikuti Whatsapp Channel Republika
