Rabu 06 May 2020 20:35 WIB

Bupati Cianjur Imbau Masyarakat tak Panik Berbelanja

Tak perlu membeli sembako secara besar-besaran dengan dalih stok karantina.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Foto: @H_HermanCianjur
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Cianjur, Herman Suherman.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Plt Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman mengimbau masyarakat tidak melakukan pembelian besar-besaran meskipun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) parsial diberlakukan selama 14 hari ke depan. PSBB di Cianjur dilaksanakan berbarengan PSBB se Jawa Barat.

Hingga saat ini, ungkap dia, stok kebutuhan pokok di Cianjur, masih mencukupi dan aman hingga lebaran nanti. Sehingga warga diminta tidak panik dengan melakukan pembelian sembako secara besar-besaran dengan dalih untuk stok selama karantina.

Baca Juga

"Stok beras, telur, daging dan kebutuhan pokok lainnya masih aman sampai lebaran nanti. Sehingga warga jangan sampai panik dengan mendatangi pusat perbelanjaan modern, cukup pesan melalui online karena sudah banyak pedagang yang melayani baik di pasar induk atau pasar Muka," katanya.

Belanja online dapat membantu memenuhi kebutuhan warga selama melakukan isolasi rumah dan selama PSBB parsial diterapkan. Ini sebagai upaya memutus rantai penyebaran Corona dan sebagai upaya penanganan cepat COVID-19 agar Cianjur kembali ke zona hijau.

 

Sebagian besar pedagang di pasar tradisional di Cianjur, sudah jauh-jauh hari menerapkan jual beli secara daring. Langkah ini sebagai bentuk mendukung PSBB parsial yang dilakukan pemerintah daerah, sehingga warga dapat memesan kebutuhan sehari-hari melalui online.

Bahkan, bagi warga yang terdampak dan membutuhkan makanan untuk berbuka dan sahur selama puasa, pihaknya telah mendirikan dapur umum di setiap kecamatan dan desa yang diberlakukan PSBB parsial untuk menyediakan seribuan nasi bungkus setiap harinya.

"Setiap hari dapur umum tersebut menyediakan nasi bungkus untuk berbuka dan sahur warga di masing-masing wilayah. Ini sebagai upaya satgas untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak selama PSBB dilakukan, dapat datang langsung ke dapur umum yang ada di kecamatan atau desa tempat tinggalnya," kata Herman.

Penerapan belanja secara online telah banyak dilakukan ibu rumah tangga di Cianjur. Hal tersebut diakui pedagang sayuran di sejumlah wilayah lebih yang banyak menerima pemesanan secara daring seperti yang dijalani Misbah pedagang sayur dan sembako di Desa Nagrak.

Sejak dua bulan terakir, ungkap dia, ibu rumah tangga yang sebagian besar tinggal di perumahan menjadi pemesan tertinggi. Bakan sambil berjualan daring ungkap dia, ikut membantu mesosialisasikan penerapan PSBB parsial di Kecamatan Cianjur.

"Sudah hampir dua bulan, pemesanan melalui online sudah berjalan, penghasilan cukup meningkat, terutama dari ibu-ibu yang tinggal di perumahan. Kami rasa bisnis secara online lebih aman karena warga tidak perlu berkerumun dan keluar rumah setiap hari," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement