Kamis 07 May 2020 05:38 WIB

Ketika Rasulullah SAW Jadikan Sholat Media Pelipur Lara

Rasulullah SAW menjadikan sholat untuk ketenangan hati.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW menjadikan sholat untuk ketenangan hati. Bersujud (ilustrasi).
Foto: Reuters
Rasulullah SAW menjadikan sholat untuk ketenangan hati. Bersujud (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Sesekali mungkin tak sedikit dari kita yang masih lalai dalam mendirikan sholat. Padahal jika seorang hamba mendirikan sholat secara sadar dan penuh peresapan, maka indahnya sholat akan amat terasa sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Dari berbagai aspek, Rasulullah memang teladan yang tiada dua. Tengoklah bagaimana Rasulullah mencontohkan kepada umat Muslim bahwa ketika seorang hamba mendirikan sholat secara sadar, benar, dan penuh penghayatan, maka secara tidak langsung dirinya tengah mendapatkan asupan ketenangan yang menghibur. Dalam kitab Usyrath An-Nisa, Rasulullah SAW bersabda: 

Baca Juga

حُبّبَ إِلَيَّ مِنْ دنياكُمُ النّساءُ والطيبُ وجُعِلَتْ قرةُ عينِي في الصّلاةِ

“Hubbiba ilayya min dunyakum,  aththibu wa annisaau, wa ju’ilat qurratu ‘aini fi ash-sholati.”

Yang artinya: “Di antara dunia kalian yang aku jadikan senang kepadanya adalah perempuan dan wewangian, sedangkan kebahagiaan dan kegembiraan hatiku (qurrata ‘ain) dijadikan dalam sholat (sholat dijadikan penyenang dan penggembira hatiku).” 

Dijelaskan bahwa kata qurrata ain merupakan suatu rasa dalam tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan rasa mahabbah (cinta). Maka, dalam hal ini perempuan dan wewangian dijadikan sebagai salah satu hal yang disenangi dan dicintai Nabi, namun masih ada kebahagiaan yang jauh lebih menggemberikan hati beliau. 

Rasulullah seolah menginformasikan bahwa qurrata ain atau kegembiraan dan kebahagiaan karena sholat dapat menghasilkan suatu kebahagiaan dalam ruang yang lebih besar lainnya. Yaitu bergembira dan berserah diri kepada Allah SWT.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement