Kamis 07 May 2020 13:32 WIB

PAN Segera Tentukan Ketua Fraksi Pengganti Hanafi Rais

Pengganti ketua Fraksi PAN segera ditentukan agar tak ada kekosongan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Politikus PAN Hanafi Rais (kiri).
Foto: Republika/ Wihdan
Politikus PAN Hanafi Rais (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra sulung Amien Rais, Hanafi Rais menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Ketua Fraksi DPR periode 2019-2024. Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan pihaknya akan segera melakukan rapat harian DPP untuk menentukan penggantinya.

"Pengganti ketua Fraksi PAN di DPR akan segera dilakukan karena tidak boleh ada kekosongan di sana," ujar Viva saat dikonfirmasi, Kamis (7/5).

Baca Juga

Mekanisme penentuan pengganti Hanafi, akan mengacu pada Peraturan Partai tentang Hubungan Partai dengan Kader PAN di Lembaga Legislatif berdasarkan hasil rapat kerja nasional (Rakernas) I PAN 2020.

Selanjutnya surat keputusan DPP PAN akan dikirim ke pimpinan DPR. Namun, Viva masih enggan memberitahu siapa sosok yang nantinya akan menggantikan Hanafi di kursi Ketua Fraksi PAN DPR.

"Belum ditentukan," jawab singkatnya.

DPP PAN sendiri tidak dapat membatasi hak politik dari Hanafi dalam menentukan pilihan. Jika sudah diputuskan pengganti Hanafi melalui mekanisme rapat, maka akan menjadi kebijakan partai. Pengurus dan kader harus tunduk dan taat, termasuk ketua umum, ketua DPW, dan ketua DPD.

"Karena keputusan politik partai adalah merupakan keputusan bersama yang bersifat kolektif kolegial," ujar juru bicara PAN itu.

Pengunduran diri Hanafi tertera dalam surat pengunduran diri tertanggal 5 Mei 2020. Surat tersebut ditandatangani olehnya langsung di atas materai.

"Bersama surat ini, saya menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan DPP PAN 2020-2025, dari Ketua Fraksi PAN DPR RI, dan dari anggota DPR RI Fraksi PAN 2019-2024," ujar Hanafi lewat surat pengunduran dirinya, Selasa (5/5).

Dalam surat tersebut, Hanafi menjelaskan bahwa PAN telah melewati Kongres V yang penuh kekerasan dan mencoreng wajah partai. Padahal, forum lima tahunan tersebut seharusnya menjadi momentum untuk memperbaiki partai.

"Saya menilai PAN melewatkan momentum di atas untuk memperbaiki diri lebih bijaksana dalam berorganisasi dan bersikap," ujar Hanafi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement