Jumat 08 May 2020 14:44 WIB

Ratusan Pengungsi Rohingya Dikarantina di Pulau Bhasan Char

Ratusan warga Rohingya yang terombang-ambing di atas kapal akan dikarantina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Pengungsi Rohingya berkumpul di Teknaf dekat Cox's Bazaar Bangladesh. Ratusan warga Rohingya yang terombang-ambing di atas kapal akan dikarantina. Ilustrasi.
Foto: AP/Suzauddin Rubel
Pengungsi Rohingya berkumpul di Teknaf dekat Cox's Bazaar Bangladesh. Ratusan warga Rohingya yang terombang-ambing di atas kapal akan dikarantina. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Angkatan Laut Bangladesh telah menyelamatkan sekitar 280 warga Rohingya dari Teluk Benggala. Ratusan warga Rohingya yang terombang-ambing di atas kapal tersebut akan dikarantina selama 14 hari untuk mencegah penyebaran virus corona.

Perahu kayu yang terapung di perairan Bangladesh tersebut dibawa ke Bhasan Char, sebuah pulau di lepas pantai selatan. Biasanya pulau itu digunakan oleh pemerintah sebagai tempat perlindungan dari badai topan.

Baca Juga

"Mereka kelaparan dan kami telah memberi mereka makanan dan air," ujar seorang perwira angkatan laut yang tidak mau disebutkan namanya.

"Rencananya kami akan melakukan karantina selama 14 hari, untuk selanjutnya nanti pemerintah yang akan memutuskan," ujar perwira tersebut menambahkan.

Angkatan laut dan penjaga pantai bersiaga untuk menyelamatkan kapal-kapal lain yang mengangkut warga Rohingnya di perairan Bangladesh. Akhir pekan lalu, 29 warga Rohingya ditemukan terapung di sebuah kapal dan telah dievakuasi ke Bhasan Char yang telah dilengkapi penerangan listrik dan menara telepon seluler.

Perahu lain yang mendarat di pantai Bangladesh pada pertengahan April dipenuhi oleh pengungsi Rohingya yang kelaparan. Mereka mengatakan belasan pengungsi yang ada di kapal tersebut meninggal dunia setelah berlayar selama berminggu-minggu di lautan.

Selama bertahun-tahun, pengungsi Rohingnya berupaya untuk melarikan diri dari Myanmar maupun kamp pengungsian di Bangladesh melalui perjalanan laut yang berbahaya. Mereka berharapa dapat mencapai Thailand atau Malaysia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendesak seluruh pemerintah di Asia Tenggara agar mengizinkan kapal-kapal yang mengangkut pengungsi Rohingnya mendarat. Namun, otoritas di Asia Tenggara telah memperketat perbatasan untuk mencegah penyebaran virus corona.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement