Senin 11 May 2020 01:56 WIB

Inggris Kirim Sampel Virus Corona ke AS

Angka kematian di Inggris tertinggi di dunia setelah AS

Rep: haura hafizah/ Red: Hiru Muhammad
Foto diambil pada Jumat (24/4). Seorang relawan dengan mengenakan pakaian pelindung dan masker berjalan melalui parkir mobil Masjid Jamia Tengah Ghamkol Sharif, Birmingham, Inggris. Pada bulan suci Ramadhan seperti sekarang biasanya Masjid Jamia Tengah Ghamkol Sharif dipenuhi kedatangan para jamaah. Tapi tahun ini, kedatangan sebagian besar adalah orang yang mati. Sementara masjid di pusat kota Inggris di Birmingham telah ditutup sebagai reaksi terhadap pandemi coronavirus dan tempat parkirnya telah diubah menjadi kamar mayat sementara dengan kapasitas ruang untuk 150 mayat.
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Foto diambil pada Jumat (24/4). Seorang relawan dengan mengenakan pakaian pelindung dan masker berjalan melalui parkir mobil Masjid Jamia Tengah Ghamkol Sharif, Birmingham, Inggris. Pada bulan suci Ramadhan seperti sekarang biasanya Masjid Jamia Tengah Ghamkol Sharif dipenuhi kedatangan para jamaah. Tapi tahun ini, kedatangan sebagian besar adalah orang yang mati. Sementara masjid di pusat kota Inggris di Birmingham telah ditutup sebagai reaksi terhadap pandemi coronavirus dan tempat parkirnya telah diubah menjadi kamar mayat sementara dengan kapasitas ruang untuk 150 mayat.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Inggris sudah menguji virus Corona di laboratoriumnya. Rencananya ia akan mengirim sampel tersebut ke Amerika Serikat untuk diproses lebih lanjut. Nantinya, ada ribuan sampel yang akan dikirim. "Ada masalah dengan salah satu laboratorium kami. Kami akan mengirim sampel tersebut ke Amerika Serikat untuk diproses. Itu persis sejalan dengan rencana terperinci yang telah dibuat Departemen Kesehatan sebelumnya," kata Menteri Dalam Negeri, Robert Jenrick, Ahad (10/5). 

Ia menambahkan pekan lalu 50.000 sampel tersebut sudah dikirim ke Amerika Serikat. Dalam hal ini Inggris bergerak terlalu lambat pada pengujian massal dibandingkan dengan beberapa negara seperti Jerman.

"Inggris telah meningkatkan program pengujiannya yaitu dengan mencapai 100.000 per hari pada akhir April. Kami telah berjuang untuk mempertahankan level tersebut," kata dia.

Diketahui, data terbaru dari Departemen Kesehatan menunjukkan ada 1.728.443 tes total, termasuk 96.878 pada (8/5). Departemen Kesehatan menempatkan jumlah kasus virus Corona baru yang dikonfirmasi di Inggris sejauh ini di 215.260 dan jumlah kematian di 31.587. Itu adalah angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat yang populasinya hampir lima kali lebih besar.

 

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement