Selasa 12 May 2020 10:17 WIB

Gedung Putih Perintahkan Seluruh Stafnya Gunakan Masker

Dua staf Gedung Putih dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
  Seorang jurnalis memegang hasil pengujian COVID-19 setelah diperiksa oleh Unit Medis Gedung Putih sebelum menghadiri konferensi pers dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih,Kamis (9/4) waktu setempat.
Foto: AP/Andrew Harnik
Seorang jurnalis memegang hasil pengujian COVID-19 setelah diperiksa oleh Unit Medis Gedung Putih sebelum menghadiri konferensi pers dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih,Kamis (9/4) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seluruh staf Gedung Putih diwajibkan untuk mengenakan masker, ketika memasuki West Wing. Perintah itu diserukan setelah dua staf Gedung Putih dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Kantor personalia Gedung Putih mengatakan, seluruh staf harus mengenakan masker setiap saat kecuali ketika berada di meja mereka. Karena ketika berada di meja kerja, secara otomatis mereka telah menciptakan jarak dari rekan kerja lainnya. Arahan ini muncul setelah ajudan Wakil Presiden Mike Pence dan penasihat Presiden Donald Trump terinfeksi virus corona.

Baca Juga

Dalam konferensi pers, Trump mengatakan dia tidak perlu menggunakan masker ketika berada di kantorya. Hal itu karena dia telah berusaha untuk menjaga jarak dengan semua orang.

"Ratusan orang datang ke Gedung Putih setiap hari. Saya pikir kita melakukan pekerjaan yang baik untuk menahannya," ujar Trump, dilansir BBC.

Trump mengatakan, pemerintah akan menggelontorkan dana untuk meningkatkan pengujian virus corona di sejumlah negara bagian. Pemerintah akan menganggarkan 11 miliar dolar AS kepada setiap negara bagian untuk memenuhi target pengujian bulan ini. Pejabat senior Gedung Putih yang melakukan kontak rutin dengan Trump melakukan tes virus corona.

Tiga anggota gugus tugas penanganan virus corona Gedung Putih telah melakukan isolasi selama dua minggu. Mereka di antaranya termasuk, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Faucci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement