Kamis 14 May 2020 00:46 WIB

William Tanuwijaya: Dari Jaga Warnet Hingga Tokopedia

Kisah William Tanuwijaya: Dari Jaga Warnet Hingga Dirikan Tokopedia

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kisah William Tanuwijaya: Dari Jaga Warnet Hingga Dirikan Tokopedia, Perusahaan Bernilai Triliunan. (FOTO: Business Times)
Kisah William Tanuwijaya: Dari Jaga Warnet Hingga Dirikan Tokopedia, Perusahaan Bernilai Triliunan. (FOTO: Business Times)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Nama William Tanuwijaya masuk ke daftar tren pencarian Google Indonesia, Rabu (13/5/2020). Kemarin, Pendiri Tokopedia itu mengirimkan surat terbuka kepada pengguna perihal kasus kebocoran data pengguna.

Meski dihantam kasus pencurian data pengguna pada awal Mei, Tokopedia tetap menjadi salah satu e-commerce dengan pasar besar di Tanah Air. Situs Tokopedia dikunjungi lebih dari 140 juta pengguna tiap bulannya, menurut data iPrice pada 2019; nilai total transaksinya pada Mei 2019 pun melampaui Rp18 triliun, hanya dari Indonesia.

Kesuksesan itu tak diraih dalam waktu singkat. William merintis platform itu dari mimpi yang awalnya muncul ketika ia menekuni pekerjaan paruh waktu sebagai penjaga warung internet (warnet) semasa kuliah.

 

Baca Juga: Pencurian Data, Pendiri Tokopedia Bakal Tingkatkan Keamanan hingga Ajak Pengguna Ganti Password

William sedang menempuh studi tahun kedua di Universitas Bina Nusantara (Binus) ketika ayahnya jatuh sakit; membuatnya mesti bekerja paruh waktu untuk tetap bisa berkuliah.

Ia menjalani pekerjaan itu dari jam 9 malam sampai 9 pagi, rutinitas itu berujung pada lahirnya kecintaan William terhadap internet dan hal-hal di dalamnya.

"Saya hanya lulusan pekerja warnet, jarang ke kampus. Kalaupun ke kampus, hanya saat ujian. Belum pernah pengalaman mendirikan bisnis, jadi modal (membangun Tokopedia) semangat bambu runcing," ceritanya.

Selepas lulus dari Binus, William berkarier di perusahaan pengembang perangkat lunak komputer. Di situlah ia berkeinginan mendirikan perusahaan internet.

Namun, sebelum membangun bisnis sendiri, William sempat menempuh karier di PT Boleh Net Indonesia, PT Signet Pratama, dan PT Sqiva Sistem sampai Maret 2005 sebagai pengembang perangkat lunak. Dari situ, ia melanjutkan pekerjaan sebagai Manajer Pengembangan Teknologi Informasi dan Bisnis di PT Indocom Mediatama sekitar dua tahun.

Baru pada 2007, ia memutuskan membangun situs berkonsep mal daring yang menjadi cikal bakal Tokopedia. Sepak terjangnya membangun bisnis--yang awalnya diremehkan--mulai melahirkan hasil.

Saat itu, ia berhasil mendapat 10% modal dari seniornya di kantor, lalu menggandeng Leontinus Alpha Edison sebagai rekan kerja.

Dua tahun pertama, ia dan tim mondar-mandir mencari pendanaan sampai ditolak berkali-kali. Parahnya, saat ia tengah berjuang membangun perusahaan, ayahnya terkena kanker.

Pada akhirnya, Tokopedia resmi berdiri per 6 Februari 2009. Di bulan pertamanya, Tokopedia telah merangkul 509 mitra penjual dan 4.500 member. Meski begitu, transaksi yang dibukukan saat itu baru mencapai Rp33 juta.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement